Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here. I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows! I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life. I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...
“Koen iku opo seng gak doyan, klerek tok seng awakmu gak gelem”. Iya, itu adalaah statement dari ibundaku tersayang saat mengetahui anaknya tercinta ini adalah pemakan segala. Ya mau gimana lagi, pas cobain jenis makanan baru, ya doyan. Contohnya makanan dari negeri ginseng. Dari beberapa makanan korea yang pernah aku coba, bahkan dibuat langsung dari guruku yang korea itu, aku ya doyan-doyan aja tuh. Abis enak sih. Gitu mama ga doyan, katanya gini, “ndelok ae wes gak nafsu aku”. Lah yawes itu kan lidah si emak. Lah lidah gue beda, doyan aja. Yaa asal ndak terlalu bersantan dan pedes banget deh.
yaiyalah nggak doyan, la wong emang nggak untuk dimakan. pic source tempo.co
Ga masalah, dari hobiku yang pemakan segala ini adek kosku ada yang ngiri. Dia bilang, “mbak ini lho, makannya banyak, semuanya doyan, tapi badannya nggak bisa gemuk. Ngiri aku”. Ahhaaa!!! Itu dia. aku banyak makan dan badan tetep langsing aja hahahhaa.. Alhamdulillah banget deh hehehe. Berat badan sih nambah kok aku, nambah sekilo dalam kurun waktu 3 tahun 😀
update :
Sejak pindah ke Surabaya, berat saya udah nambah 7 kilo dalam setahun. Dulu 43 sekarang stabil di 49-50. Dan seragam baru nasibnya yang udah dikecilin ehhh jadi kekecilan gara-gara penjaitnya agak barbar pas ngecilinnya. Akibat nggak dengerin kata papa 'Kok dikecilin sih? Awas nanti gendutan tau rasa lho'. Moral valuenya : dengerin kata orang tua. Plus, saya kurang paham kenapa ini tulisan jadi most of view ya? padahal begini doang, dan itu gaya tulisan ala masa remaja 😊
Jadi 'klerek' itu apa ya? Biji klengkeng? (Saya tahu bahasa Jawa, tapi cuma 'tau aja', bukan 'tau banget') :)
ReplyDeleteBukannnn... bukan biji klenhkeng. Jujur aku jg belom pernah liat hahah, kata mama sih pait banget. Yakali aku jg ga doyan kalo pait ya haha
Delete