Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Smartphone and our lives

Android based - Smartphone or tablet are familiar in our lives now. People still keep in touch although thousands miles away apart. Many kind of applications that can connect us with other people, such as Line, WhatsApp, Kakao Talk, and many more. I know those applications offered by smartphone make us feel easy to do many things with our smartphone. The first time when I got my smartphone, I said “Sophisticated”.  Yeah that’s right! Sophisticated. I can do many things with my smartphone, I have all my teaching materials in it, I can surfing easily and faster, I can talk to other people by free phone using application, I can share my pictures easily using Instagram (since I like photography), if come to new places I can’t get lost or deceived by taxi driver because I have my GPS hehe. One day I got problem with my smartphone, it can not be turned on and it makes me frustrated. Why? Because I have class and my all materials teaching in smartphone.Ohh,, really I can’t live without my smartphone. My mom said that my smartphone and Sammy (my laptop) are half of myself haha. That’s true mom.

See, there are many things that smartphone can do, and of course help us. Give us many things that we can’t imagine before. the newest type will increase the capabilities. Of course, the developer will make it more and more sophisticated.

But there is something that maybe we forget. Maybe we’re getting excited with smartphone and forget that we are a human too. We’re human being, need to say “hi” to other people too. The real “hi”, not just say “hi” by phone. Maybe we can say hi by phone if we are living far each other. But what if we live in same place? I mean if we go to somewhere  together, we often play with smartphone rather than talking with friends. Sometimes we play on facebook, twitter, or others while going out with friend. Ok, let say, friend still have other things to do, but it’s pathetic when see family going out to eat and dad, mom, even kids play on their own smartphone. They weren't talk each other. They just talk with their own smartphone. So if I see those, I just see mom dad and kids out together, order foods, and play with smartphone while waiting. Doesn't look like family, just look like a man, a woman, and kids eat together in same table without knowing each other, or maybe "who are you?".  I mean, if family going out together, just make it become quality time with family. Maybe parents busy at work and kids busy at school, so they out and make a good time. But unfortunately, the gadget make them far away. They stay close, but far. If you know what I mean.

Smartphone hmmm something that we can’t avoid for now (actually for me hehe), but don’t forget that we are human being and we need to communicate with human and living being. It’s ok having smartphone that help us, just don’t let our smartphone take control our real life. Our lives too precious to taken over by technology.

*haha bahasa gueh*

Comments

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

[Piknik] Prambanan lagi

Salah satu pesona Jawa Tengah adalah Candi Prambanan. Saya sudah 3 kali berkunjung ke situs warisan dunia ini. Candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan jogja ini selalu menimbulkan kesan mistis bagi saya. Terletak tak jauh dari jalan raya, sehingga mengunjunginya pun sangat mudah. Berbeda dengan Candi Borobudur yang letaknya sangat jauh dari jalan raya besar.  Ok, menurut saya ada 3 cara menuju candi ini. Menggunakan bus transjogja, taksi, dan kendaraan pribadi. Bagi yang menggunakan transjogja, saya pernah menggunakannya berangkat dari daerah kampus UNY, daerah Depok Sleman. 1 kali transit, 2 kali berganti bus. Dengan harga transjogja yang kala itu, 2014, seharga 3500 rupiah. Tapi sampai saat ini masih sama harganya, menurut info dari teman. Lokasi shelter bis berada agak jauh dari pintu masuk lokasi candi, mungkin kira-kira 500meter sampai 1kilometer. Kalau jalan, menghabiskan waktu sekitar 15-20menit. Bisa juga naik becak untuk opsi yang lain. Lagi-lagi, jangan lupa...