Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

Darurat teror

Indonesia merupakan sasaran empuk serangkaian teror. Banyak kejadian teror yg terjadi di Indonesia dalam kurun waktu yg singkat. Teror terakhir yg terjadi adalah teror di Sarinah. Teror tersebut menewaskan beberapa orang termasuk peneror yg bersangkutan. Teror yg menjadi kejadian runtutnya kejadian teroris adalah bom Bali 1 yg terjadi di awal tahun 2000an.

Semenjak saat itu banyak kejadian teror yg terjadi. Dan tentunya mereka membawa nama Islam. Ah lagi2 kedok agama yg digunakan. Namun apakah sejatinya mereka adakah muslim? Atau hanyakah kedok belaka? yg mengetahui adalah mereka dan Allah semata. Sedangkan kita? Hanya bisa berkata2, berspekulasi, serta biasanya saling tuduh sana sini, bela sana sini, dan menyalahkan satu sama lain. Nahh.. itu, salah satu tujuan pelaku teror sudah terlaksana dg baik, yaitu memecah belah dan menakuti manusia yg tidak bersalah.

Mengapa Indonesia? Bisa jadi karena kemiskinan dan pemahaman yg salah tentang agama. Menyoal agama, agama mana sih yg nyuruh orang membunuh? Bukannya setiap agama menyuruh menyebar damai ya? Lagi2 soal pendidikan yg kurang. Pemahaman yg kurang disebabkan olh keterbatasan pengetahuan. Tuh kan, lagi2 pendidikan itu penting kok. Biar gimana juga pendidikan itu penting agar tidak 'salah terima' ilmu dg pemahaman yg sempit.

Faktor lain adalah kemiskinan. Ini menurut kacamata saya sih, kemiskinan dan keterbatasan serta kebutuhan akan uang membuat manusia gelap mata.  Bisa jadi mereka memang perlu uang tapi bingung harus melakukan apa, akhirnya dg iming2 'jihad'dan mendapat banyak uang dari pihak terkait, sehingga dia memutuskan untuk menjadi teroris.

Salah satu tujuan teroris adalah menyebarkan ketakutan kepada manusia. Tidak ada yg menyalahkan jika anda memang ingin berjihad dijalan Allah. Tapi dilihat dulu caranya. Kekerasan bukan jawaban untuk berjihad. Apakah anda tahu, menjadi seorang guru juga merupakan jihad. Jihad karena berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa demi nanti dewasa mereka bisa menjadi orang yg berjuang di jalan Allah dengan kebaikan, bukan kekerasan.

Jangan salah, banyak teroris yg sudah ditangkap akhirnya menyadari jika hal yg dia lakukan adalah suatu hal salah dan mereka menyesal karena telah memilih kekerasan.

Dan saya rasa, teroris bukanlah orang yg beragama. Karena apapun agama anda, saya yakin 100% mengajarkan untuk menyebar kedamaian. Karena menurut saya, teroris adalah jalan pintas menuju kesesatan dunia akhirat.

Sekali lagi, mereka hanya akan menebar ketakutan. Please be smart! Jadilah orang yg setidaknya membantu orang lain yg sudah mulai 'terlihat sesat' agar kembali ke jalan yg benar. Sampaikanlah padanya, bukan teror lah jalan menuju restu Ilahi, namun bermanfaatnya anda bagi sesama dan lingkungan adalah sebaik2nya manusia.

Sebaik2nya manusia adalah manusia yg bermanfaat bagi orang lain. Bukan yg merugikan orang lain.

Have a nice day :)

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...