Skip to main content

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Gatelnya tangan kalian

Kenapa dibilang gatel? Karena emang kalau ngeliat tembok bersih baru dicat pasti ingin rasa tangan bereaksi menggerakkan jari jemari dg dilapisi beragam warna dannnnn jadilah gambar2 unik, lucu, unyu bahkan kadang gambar porno.

Well.. untuk kesenian rural *kalau nggak salah namanya* masih bisa dimaklumi. Tapi kadang tangan yg tak berseni sekalipun ingin sekali menggoreskan warna ditembok bersih tak bernoda. Ngaku ngaku yg suka coret2 dimana2 sembarangan hayo??

Karena mungkin kita semua terlahir penuh dengan jiwa seni tinggi *sebut saja nyanyil*. Karena saking tinginya, mana ada bangku sekolah yg bersih dari coretan pena dan tipe-x andalan jaman SD. Iya nggak? Saya sih jujur dulu doyan banget coret2 alay di meja sekolah, ntah pena ataupun tipe-x nya itu. Lucu kali, dulu ngerasa karena kita sekolah nulisnya pakai pensil, jd kalau salah otomatis hapusnya pakai penghapus pensil dong, bukan tipe x. Punya tipex tapi nggak dipakai juga rugi. Akhirnya pakailah tipex tersebut untuk berkreasi di meja sekolahhhh. Bukan hanya meja sekolah sih, tp bisa juga di batu2, tembok2 yg warnanya slain putih, bahkan bisa di seragam juga sih. Dasar nakal

Tapi saya sekarang jujur mantan pengkreasi tersebut. Saya sudah sadar kok kalau coret2 itu nggak bagus *nurut sama kata2 bu guru*. Jadinya saya hentikan saja kegiatan oon saya itu. Beranjak dewasa sudah mulai bisa mikir kan. Rasanya agak miris ketika melihat tembok pinggir jalan yg baruuuu aja di cat harus dinodai dg goresan tangan liar. Mending kalau bertulis atau bergambar seni yg tinggi. Tapi yg kebanyakan keliatan itu yg kata2 tidak senonoh ataupun umpatan2 liar *tengok saja kasus aremania dan bonek yg mereka ntah mengapa terlahir sebagai musuh hingga saat ini*. Umpatan2 itu bisa kata2 yg merendahkan hingga melecehkan.

Jika yg melihat adalah orang dewasa, mungkin kita masih bisa memilah dan berpikir "ohh ok itu hanyalah sekelumit goresan liar ala seniman jalanan tak bertanggung jawab". Nah kalau yg melihat adalah anak2 yg baru saja mengerti sesuatu yg buruk dan tidak bertanggung jawab? Apa yg akan dilakukannya? Membaca, dan mengucapkannya kepada orang terdekatnya. Karena banyak kasus yg terjadi seorang anak bisa dg lihai mencaci maki orang tanpa mengetahui itu bukanlah sesuatu yg dia mengerti artinya. Akibatnya dia hanya akan dimarahi oleh orangtua maupun gurunya dan dia tidak mengetahui sebab dia dimarahi. Dan bisa jadi dia menjadi benci dg orangtua atau gurunya. Panjang banget efeknya sih

Mending ya kalau seni itu masuk seni grafiti berkelas macam sindiran untuk penguasa yg agak nyeleneh.  Atau seni lainnya yg mengingatkan kita kepada sejarah bangsa. Atau apapun lah itu yg berupa gambar2 yg membuat kita maju atau memberikan kita semangat. Bukan hinaan bukan cacian.

Sekarang bayangkan, inginnya negara kita maju, iya nggak? Tapi males banget menjaga kecantikan sekitar kita. Sebut saja menjaga tangan agar tidak usil. Di bberapa daerah ada lho yg masyarakat rela membersihkan batu yg ditulisi turis2 nakal. Dan lebih lagi, letak batu itu berada di tebing yg jaraknya hanya 30cm dari lautan lepas. Bisa dibayangkan? Demi kecantikan sekitar, mereka rela mengorbankan nyawa nyemplung tak sengaja dilautan lepas lho. Merasa berdosa nggak? Harusnya merasa sih.

Saya bukan orang yg sempurna, tapi demi menjaga sekitar tidak bisa hanya dilakukan oleh diri sendiri saja, tapi bantuan dari yg lainnya juga. Ada kalanya satu orang menjaga, tapi ratusan orang lainnya merusak. Itu seolah yg sendirian tinggal kenangan aja deh. Seringkali kita me menuntut pemerintah, tapi lebih sering lagi kita yg tidak membantu pemerintah. Jumlah warga negara jauh lebih banyak daripada orang yg berada di kursi pemerintahan, apa salahnya sih bantuin mereka. Jangan hanya menyalahkan, tapi juga bertindak.

Sekecil apapun tindakan kita, jika dimulai dari diri sendiri dan konsisten, akan ada hasilnya kok. Karena usaha tidak akan mengkhinati hasil :)

Selamat menikmati secangkir kopi hangat dihari hujan bersama orang  tersayang ya :)

Comments

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Integrity and Honesty

Lembongan dan Ceningan Few days ago I picked up my husband from the airport. It was raining a lot so I had to go by taxi. We went through airport toll which I paid with my card. Then when we arrived, I gave him 20K for parking that cost actually 12k. Doesn't matter I give it with tip. So I didnt ask for change.  A few mins later I noticed a notification that said I got charged for 14K, the price for toll. I usually never notice any notification but that day was different. So I chatted him asking why am I being charged for toll that I paid myself. He said, and I quote, “oh that is automatically done by the app.” I checked on the app website it said that the app will automatically charge you toll price when the route it takes show that you’re going through a toll. Then I thought, “ah yea maybe he couldn’t change it.” So I told him, “alright sir then I will report it to the app so they can easily help me to refund the money.” You know what he said, “no please don’t mam. I will refund ...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...