Skip to main content

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Jauh kaki melangkah, rumahlah tempat kembali

Bukan bermaksud rasis, hanya saja ingin menuliskan ras yg sering hadir ditengah2 satu ras lainnya. Bukaann bukan ras cina, bukan! Tapi ras luar Jawa yg sering kita sebut orang timur. Orang timur disini maksudnya adalah orang yg berasal dari daerah Flores, Nusa Tenggara dll.

Sekali lagi bukan bermaksud rasis ya, tapi mereka juga hadir dibeberapa tempat dalam satu koloni besar. Maksudnya ketika mereka hadir disuatu habitat biasanya mereka tidak datang sendirian tp berkelompok. bahkan kadang ada perlakuan khusus dari  instansi. Contohnya kelas Aru yg selalu ada di beberapa fakultas di kampus tercinta, UM. ada kelas Aru di fakultas MIPA dan Sastra. Mereka diberikan kelas khusus konon katanya dananya jg khusus. Nah kenapa dipisah? Saya kurang jelas alasannya. Daripada jadi fitnah mending nggak ditulis hehe. Ada juga kampus yg lebih banyak masyarakat Aru-nya daripada mahasiswa asli daerah itu, contohnya di kampus tetangga, Unmer. Tidak ketinggalan bahkan didekat rumah juga ada institusi kesehatan yg berisi sebagian besar masyarakat Aru.

Nah biasanya mereka tinggal sekelompok juga. Jarang juga mereka beredar diantara2 Jawa jawa yg lainnya. Ntah mengapa, tp mungkin mereka lebih nyaman seperti itu.

Nah kebanyakan dari mereka disekolahkan ke Jawa oleh pemerintah daerah sana dg tujuan agar mereka mencari ilmu banyak di Jawa kemudian kembali ke daerahnya dan membangun daerahnya. Mulia kan niatnya? masalahnya, banyak dari mereka yg sudah merasa 'nyaman' berada di Jawa dan enggan kembali ke daerah asalnya sana. Akhirnya apa yg terjadi? Daerah mereka tetap seperti itu tidak ada kemajuan dan Jawa makin padat.

Oh come'on!!! Jawa udah padat, belom lagi ditambah dg penduduk macam saya yg ingin punya anak 3 begini *sepertinya niat ini harus dikurangi jadi 2 deh*. Cuman lucu aja. Semoga mereka sadar jika mereka disekolahkan untuk kembali kedaerah. Mungkin terasa berat kali ya, karena terlanjur nyaman d kehidupan di Jawa. Saya akui Jawa memang  menawarkan banyak hal yg menggoda daripada daerah lain. Jawa juga pusatnya pemerintahan. Nggak kebayang deh kalau pemerintah migrasi ke Sulawesi atau Papua. Atau mungkin kalau migrasi dan saya harus berurusan dg pemeritahan jadinya saya harus terbang ke Papua atau Sulawesi kali ya..

Jadi pada intinya, putra putri bangsa disekolahkan ditempat lain agar sekembalinya nanti bisa bermanfaat bagi daerah asalnya. Mungkin memang susah karena harus 'babat alas'. Susah bukan berarti tidak mungkin kan? Susah diawal, tapi mempertahankan juga jauh lebih susah lho.. jangan salah.

Kalaupun saya seperti itu juga mungkin itu pilihan yg berat. Tapi percayalah, jika kau memiliki sedikit cinta untuk negerimu, sejauh apapun kau melangkah maka kau akan kembali kepada tanah air.

Bagi engkau semua wahai putri dan putra bangsa, sejauh apapun kau melangkah, usahakan untuk kembali demi 'rumahmu'. Rumahmu perlu dibangun agar sama tinggi dg rumah tetangga

Comments

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Integrity and Honesty

Lembongan dan Ceningan Few days ago I picked up my husband from the airport. It was raining a lot so I had to go by taxi. We went through airport toll which I paid with my card. Then when we arrived, I gave him 20K for parking that cost actually 12k. Doesn't matter I give it with tip. So I didnt ask for change.  A few mins later I noticed a notification that said I got charged for 14K, the price for toll. I usually never notice any notification but that day was different. So I chatted him asking why am I being charged for toll that I paid myself. He said, and I quote, “oh that is automatically done by the app.” I checked on the app website it said that the app will automatically charge you toll price when the route it takes show that you’re going through a toll. Then I thought, “ah yea maybe he couldn’t change it.” So I told him, “alright sir then I will report it to the app so they can easily help me to refund the money.” You know what he said, “no please don’t mam. I will refund ...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...