Seringkali kebiasaan masyarakat yang ada disini merasa menjadi raja ketika status atau jabatan naik menjadi bos. Dengan seenaknya menghina kaum yang ada dibawahnya. Bertindak seolah dia memiliki kekuasaan penuh atas bawahannya. Bawahannya yang juga sama-sama manusianya.
Iya, sama manusianya kok.
Tapi kenapa dia memperlakukan seperti itu? Bisa jadi karena dia menganggap dirinya berpendidikan tinggi dan bisa menindas kaum rendahan. Eh jangan salah lho, orang yang berpendidikan tinggi malah memperlakukan orang dengan baik lah. Menganggap berlaku kepada sesama manusia. Lalu apa? Bisa jadi karena dulunya dia memiliki dendam masa lalu sehingga dia bersumpah jika menjadi bos maka akan memperlakukan bawahannya semena-mena. Duhhh itu pikiran macam apa sih. Nggak nyampek otak inces buat mikir kesana.
Ada juga user Hongkong saya yang berkali-kali membuat kesalahan. Nggak fatal sih, tapi memang sering dan sebenarnya agak menyebalkan kalau terlalu banyak salah. Tapi dia baik sekali dan berkali-kali minta maaf dengan tulus. Jadinya yaa apa boleh buat, sudahlah. Manusiawi kok manusia membuat kesalahan itu. Berkali-kali dia bilang “Sorry it was my mistakes, I won’t do it again in future. I have too much things to do recently and I didn’t check it properly. Apologize for my mistakes Prisca”. Saya menjawab dengan woles, “Hahahaha it doesn’t matter to make mistakes. Human does mistakes. So do I. no problem for me”. dia pun menjawab “Thank you so much Prisca, you have a human understanding. Very like a human”.
Nahh.. bisa dilihat kan dari cara dia ‘memuji’ku? Ada indikasi dia mendapat tekanan dari si atasannya. Karena posisi dia bukan orang bawahan, saya yakin tekanannya berupa kerjaan yang menumpuk yg tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat meskipun itu pekerjaan yang gampang.
Human understanding…seolah mengacu pada orang-orang sekarang tidak memiliki rasa pengertian sebagai sesama manusia. Sebut saja sekarang OB,office boy, kebanyakan OB adalah lulusan sekolah menengah yang seringkali diperdaya bosnya yang lulusan Strata 1 keatas. Hey… para OB juga manusia kali. Yang perlu diperlakukan secara manusiawi. Pekerjaan bersih-bersih itu bukan pekerjaan hina kok. Kalau nggak ada yang bersih-bersih, gimana kita bisa air dari dispenser kalau nggak ada mas-mas yang ngangkatin gallon kesana? Gimana bisa kerja nyaman kalau kantor nggak dibersihkan? Bersyukurlah karena mereka kerjaan kita juga jalan. Nggak terganggu.
Coba deh mikir ya, kalau kita yang diperlakukan seperti itu, gimana perasaan kita? Marah nggak? Kalau saya sih jujur marah ya. Manusia itu, apapun kerjaannya, pendidikannya, jumlah uangnya, derajatnya sama di mata penciptanya. Ngapain kita sombong dan merendahkan derajat manusia lain jika sang pencipta saja tidak sombong dan melihat derajat semua manusia sama ?
Comments
Post a Comment
Share your thoughts with me here