Skip to main content

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Sebut saja gloomy day

Hal favorit yg sering dilakukan kebanyakan orang Indonesia adalah menghambat orang lain. Kenapa saya bilang menghambat orang lain? Karena birokrasi. Let say.. belibet lah ya.

Jadi kemaren rencananya bikin rekening bank di salah satu vendor yg lumayan apik daripada vendor bank ku saat ini. Karena menawarkan kemudahan2 dan tidak banyak mengeluarkan biaya tambahan. Iya meamng lebih mahal, tp mahal toh cuma sekali, bukan murah tp setiap kali transaksi harus membayar lebih lagi. Bangkrut lah sekiranya kalo gitu.

Kan rencana bikin disitu ya, ehh ternyata karena domisili bukan asli Surabaya akhirnya sudah saya siapkan beberapa hal yg diperlukan. Kata seorang teman yg bekerja di bank tersebut menyebutkan hanya perlu syrat ini dan ini aja. Okelah berangkat ke salah satu mall di Surabaya. Ternyata nyampe sana yg antri buanyakkkk dan setelah tanya ke satpam, beliau bilang"Ohh maaf mbak, kalau bikin rekening harus weekday, ga bisa weekend". Dalam hati cuman jawab "shit!". Artinya apa? Artinya udah jauh2 ke mall sini tapi nihil dan gue harus pulang. FYI ya, ini bukan pertama kalinya nyobain bikin rekening bank tp ditolak mentah2 haha.

Akhirnya, daripada dongkol ya, pergilah ke coffee shop. Bukan favorit sih, tp vendor ini masih belum terlalu memberikan nilai negatif aja sih. Karena bank ada dilantai bawah, jadinya harus naik dulu. Oiyaa, pengen ke toko buku dulu deh ya. Liat2 buku hasil kerja timku juga sih. Ceritanya lewat eskalator nih, tiba2 inget si dia yg pernah berada dibelakangku karena tdk mau bersebelahan denganku in case ada orang yg buru2 jadinya gak terhalang sama kita yg sante bade gini. Nah pikiran yg begitu tuh jarang ada disini. Bisa2 malah gak peduli orang lain. Yasudahlah ya

Setelah dari toko buku itu, kudengar si satpam menyapa semua orang yg masuk kesana *kecuali aku*. Keluarpun mereka juga diberi salam oleh satpam tersebut, but me. Saya jadi mikir, ada yg salah sama penampilanku?? Memang sih waktu itu hanya mengenakan ransel gede ala backpaker, kaos, joger pants dan sepatu flat super lusuh. Mungkin dia kira saya ga bakalan beli kali ya *emang gue ga beli sih, kemaren uda beli buku yg ga ada disitu sih*. Keluarpun tidak diberikan salam. Okelah fine, gue juga ga gila hormat kok. Smakin menambah gloomy hidupku.

Mampirlah ke warung kopi situ dan pesen coffee latte awalnya. Tapi sayang, mulut mbaknya yg manis mampu menjeratku dg iming2 roti yg udah saya incar dari jauh. Alhasil bayarnya juga lebih. Super sekali. Menunggu pesanan jadi, kemudian dipanggil namaku. Ketika mengambil pesanan, ehh kok ya masnya itu ngagetin banget dari balik tembok, "MBAK PRISCA SELAMAT MENIKMATI! INI KOPINYA DAN SANDWICHNYA!". Sumpah semangat banget. Untung aja nggak aku siram kopi deh itu.

Menikmati es kopi dan sandwich hasil rayuan maut tadi serta blogging dan mengamati tingkah orang2 lalu lalang juga membuat hati cukup gembira kok. At least, menghibur diri sendiri setelah ditolak bank, gak dikasih salam sama satpam, dan dijerat rayuan maut mbak warkop. Akhirnya, makanan dan kopilah yg membuat hariku agak berwarna saat itu.

Moral valuenya apa?
1. Cek syarat2 kelengkapan jika memang kalian ingin membuat sesuatu di vendor2 indonesia. Karena terkadang yg sudah lengkappun masih aja salah dan ditolak *like me*. Jangan lupa bismillah juga
2. Jangan dandan lusuh apalagi pake sepatu flat yg hampir sakaratul maut jika ingin masuk mall dan disapa sama satpamnya
3. Jangan tergoda hasutan maut mbak2 mas2 yg ngurusin pesenan di warkop. Otherwise, anda akan membayar lebih mahal
Yg terakhir, se gloomy apapun hidup anda, nikmatilah dg secangkir kopi panas atau segelas es kopi. Jika mampu, ditemani sandwhich hasil rayuan mbak2 warkop.

Have a good day :)

Comments

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Integrity and Honesty

Lembongan dan Ceningan Few days ago I picked up my husband from the airport. It was raining a lot so I had to go by taxi. We went through airport toll which I paid with my card. Then when we arrived, I gave him 20K for parking that cost actually 12k. Doesn't matter I give it with tip. So I didnt ask for change.  A few mins later I noticed a notification that said I got charged for 14K, the price for toll. I usually never notice any notification but that day was different. So I chatted him asking why am I being charged for toll that I paid myself. He said, and I quote, “oh that is automatically done by the app.” I checked on the app website it said that the app will automatically charge you toll price when the route it takes show that you’re going through a toll. Then I thought, “ah yea maybe he couldn’t change it.” So I told him, “alright sir then I will report it to the app so they can easily help me to refund the money.” You know what he said, “no please don’t mam. I will refund ...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...