Skip to main content

Urus Pindah Domisili ke Denpasar - Bali

Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents.  Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan.  Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay.   Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah.  Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Su

Belajar investasi emas

Dalam rangka penghematan dan mensukseskan tabungan dalam jumlah yang banyak, akhirnya saya memutuskan untuk menabung emas. Bukan karena apa-apa, tapi saya paling nggak tega sama yang namanya duit nganggur. Sekali keliatan nganggur, dalam sekejap bisa berubah menjadi beberapa barang yang tidak memiliki nilai jual kembali seperti baju, kaos, sepatu, tas, pentol, koloke, fastfood dan beberapa kios makanan lainnya. Mending kalo beli kiosnya invest jadi pengusaha, la ini cuman beli makanannya aja. Investnya di timbangan aja jadinya. Invest jarum timbangan berubah memberat.

Jadi, ceritanya, sudah berbulan-bulan kerja dan tabungan hanya sebesar 50ribu rupiah. Cuman buat ini aja sih, saldo mengendap rekening gaji hahaha. Nahh, akhirnya, baru bulan ini bisa saving more karena kebetulan gaji juga udah naik biar dikit disyukuri lahh bisa dapet satu gram emas murni hohooo. Karena gaji sudah naik dan bisa nabung lebih, akhirnya tangan gatel kan. Pertengahan bulan ini melihat uang masih segitu rasanya pengen ke mol nyamperin food court nya trus hedon nggemukin badan disana. Tapi untungnya niat itu tidak terlaksana. Yang terlaksana adalah membeli emas.

“Pokoknya aku nggak mau tau yang penting aku harus keluar malam ini dan beli perhiasan. Daripada duit keluar ga jelas gitu”
“Oke aku temenin, tapi kita makan dulu”, jawab seorang teman
Nah kebetulan, si Prisca juga sama-sama lagi gatel nabung emas. Akhirnya termotivasi kan untuk ikutan melaksanakan niat mulia sejak 6 bulan yang lalu. Berangkatlah saya menuju toko perhiasan terdekat. Dekat dan bagus. Setelah melihat menimbang dan membandingkan harga, akhirnya pilihan jatuh kepada cincin emas putih. Nggak gede sih, tapi pas. Pas dihati, di jari dan di dompet. Sesuai budget yang ditargetkan. Woro-woro lah ke Prisca satunya. Eh ternyata dia besoknya berangkat ke Pegadaian buat nabung emas.

ini bentuk tabungan emas di Pegadaian, dan baru pertama buka 50ribu aja. Perbedaan dengan tabungan bank ada di saldonya. Saldo bukan berupa rupiah tapi gram

Hmm start to question things ya saya ini.

Ternyata..

Pegadaian syariah memberikan fasilitas untuk menabung emas. Saya kurang tahu untuk Pegadaian secara umum karena ini pengalaman membuka tabungan emas di Pegadaian Syariah. Sempet bingung juga karena mikir ini sama nggak ya seperti kredit emas yang target per sekian bulan atau tahun itu. Setelah Tanya sama mbaknya, ternyata mereka memiliki kedua produk tersebut. Nah kalau yang kredit emas seperti itu prinsipnya secara sederhana kita membeli emas misal 5 gram, tapi kita cicil selama 6 bulan. Jika harga emas per gram misal 530ribu rupiah, berarti uang yang harus kita bayarkan adalah sekitar 2 juta sekian plus margin 3% dari Pegadaian *udah males ngitung, biarpun eks mahasiswa matematika. Yang penting hitungan kasarnya seperti itu*. Jika kreditan sudah lunas masa mencicilnya, barulah emas batangan baru bisa kita ambil lengkap dengan sertifikatnya. Nah kredit emas seperti itu juga ditawarkan di bank-bank yang ada di Indonesia *yang sempat membuat saya tertarik juga sih tahun kemarin*. Untuk lebih jelasnya silakan buka web Pegadaian atau Tanya langsung ke pegawai Pegadaian. Saran sih, pilih cabang yang gede aja, cari yang ramah, biar niat nyicil emasnya kesampaian.

Untuk produk yang saya jalani saat ini adalah tabung emas. Sebenarnya konsepnya sama dengan kredit emas. Hanya saja, sederhananya seperti ini, kita nabung dalam bentuk uang di bank biasanya, nah kali ini kita nabung bentuknya emas di Pegadaian. Bingung? Saya juga bingung nulisnya. Let me try to explain more. Saya berikan contoh yang saya alami saja ya, begini ceritanya :

“Mbak, aku juga mau dong buka rekening tabungan emas”, ini karena waktu itu nganter Prisca ambil rekening yang baru dibuatnya kemarin
“Oh iya mbak, silakan isi form ini, dan KTPnya ya mbak”, formnya sederhana, nggak serumit form buka rekening bank. KTP diberikan ke mbaknya, dan beberapa menit kemudian…
“Udah mbak, ini aku setor 50ribu dulu ya”, saya menyetorkan uang 50ribu
“Ini termasuk biaya admin apa beli emasnya aja mbak?”
“Ohh emasnya aja mbak, biaya adminnya berapa mbak?”
“Biaya admin 5ribu, untuk materai 6ribu. Jadi total 11 ribu ya mbak”,
“Oh oke mbak”, kusodorkan uang 50ribu + 11ribu ke mbaknya. Satu menit kemudian
“Mbak, harga emas perhari ini satu gramnya 530,200 rupiah. Gimana kalau mbak nambah uang 3,200 biar tabungan mbak jadi genap 0,1 gram?”, mbaknya kurasakan sedang menawarkan win win solution untukku
“Oh gitu ya mbak? Oke deh”, saya tambahkan uang 3,200rupiah. Total 64,200 rupiah. Lagian juga di rekening biar keliatan cantik kan, 0,1 gram emas. Bukan 0,099 gram emas
“Ok mbak, besok rekeningnya bisa diambil disini ya mbak”, oke no problem balik lagi kesini besok sebelum kerja
Done, less than 15mins.

Nah, besoknya masih penasaran. Abis dikasih rekening tabungan emasnya, akhirnya saya Tanya lagi sama mbaknya.

“Oh iya mbak, ini berarti tabungan emas itu kita setor uang dan mendapatkan sejumlah emas yang sesuai dengan harga emas per hari itu kan mbak?”, hanya untuk memastikan
“Iya mbak, jadi misal mbak setor uang 500ribu dan saat itu harga emas per gramnya 500ribu, jadi nanti mbak otomatis nabung 1 gram emas. Kalau besoknya setor lagi 500ribu tapi harga emas per hari itu 600 ribu, berarti mbak dapet emas kurang dari satu gram”, cuman manggut-manggut belagak paham aja sih saya
Sesampainya dikantor baru bisa mikir, jadi yang biasanya kita nabung berupa uang, kali ini diganti emas. Udah gitu doang. Dan harga beli emasnya tergantung sama harga emas per hari itu. Ini emas murni ya, antam. Bukan perhiasan. Kalau perhiasan beda lagi ceritanya.

Oh iya, setelah kita menabung sekitar 10 gram misal, nah tabungan itu bisa diambil kapanpun terserah kita. Minimal pengambilan 5gram. Maksud saya cetak dalam bentuk batangan. Karena saya baru mulai, jadi belum berpengalaman mencetak emas batangan. Ntar deh nulis lagi kalau udah pengalaman ngambil antamnya.
Keuntungan dari menabung emas hasilnya tidak bisa dirasakan dalam jangka waktu dekat. Menurut saya hanya bisa dirasakan nanti setelah bertahun-tahun kemudian. Karena harga emas yang fluktuatif tapi cenderung meningkat dari masa ke masa. Seorang teman pernah membeli perhiasan dari jaman SMP, dan baru menjualnya saat ini yang notabene sudah belasan tahun dari awal pembelian. Pembelian dahulu hanya sekitar satu juta, sekarang diuangkan sudah menjadi belasan juta. Itu merupakan salah satu manfaat investasi emas.
Jadi akhirnya saya pun bertindak, daripada uang ngendon di bank malah habis buat jajan yang nggak penting, lebih baik di invest dalam bentuk emas. Karena mau invest property juga duitnya nggak ada hehehhee..
Dengan invest emas yang sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, siapa tau 10tahun lagi sudah bisa bikin rumah kos-kosan 10kamar, ya nggak sihh??? *obsesi jadi ibu kos*.

Update : biaya pemeliharaan tabungan selama satu tahun sebesar 30ribu. Biasanya sih dibayar di awal pembukaan rekening, tapi punya saya katanya sih gratis tahun pertama jadi ntar dibayar taun depan. Ntah gratis atau apa ya, yang jelas 30 ribu is not a big deal lah ya kalau masanya jg setahun. Harga per gramnya Pegadaian bukan termasuk harga cetak emas, berbeda dengan keluaran antam yang memang sudah include harga cetak emasnya. Kalau sekilas dilihat memang terkesan murah Pegadaian, tapi sebetulnya lebih mahal kalau kredit. Murah sih, kalau buat nabung pergram tiap bulan.

Saran :  kalau ada duit lebih banyak bisa dibuat beli 5 gram emas, lebih baik langsung eksekusi beli langsung antam aja. jangan ditabungin. karena harga di Pegadaian kalau beli 5gram emas ya kalkulasi dari harga per gramnya misal harga per hari ini 580, kalau beli 5gram ya jadi 2,900,000. Sedangkan jika membeli di antam, semakin banyak gram yang kita beli, harganya semakin turun. Ibarat dagang, beli satu empat ribu, beli 3 dapet cuman 10 ribu. Harga harian emas batangan antam bisa di cek di logammulia.com. Jangan lupa, harga perdaerah juga berbeda lho

Emas memang tidak akan membuat anda kaya, tapi akan menjaga kekayaan anda. Good luck !

 
Btw, saya berhasil mempengaruhi teman-teman saya untuk investasi emas lho hahaha! muka persuasif yang nggak mau rugi sihhh

Comments

  1. Oh ada yah, tabungan model gitu? Baru tau gue.

    Bagus sis ulasannya, kocak lagi bahasanya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ada tabungan model begitu, aku juga baru tau loo, jadi rajin analisa harganya tiap hari hihihi

      Makasi yaa uda mampir, sering sering ya mampir hihihi

      Delete
  2. Eh mbak, mau nanya. Itu kalo kita bikin tabungan emas di pegadaian, nabungnya harus di pegadaian tempat kita buka atau bisa nabung di pegadaian manapun?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bisa nabung dimanapun mas. Kbetulan saya buka yg syariah. Nah kalo ini nabungnya sih katanya harus di pegadaian syariah juga, dimanapun bisa. Kl konven krg paham sih aku.
      Tapi kalo transfer emas bs dari manapun biar konven ke syariah dan sebaliknya bs. Cuman ya itu malesnya, nabungnya harus dtg. Jadi sbulan sekali telat ngantor bentar buat setor hohoho

      Delete
    2. Masa boleh di pegadaian manapun? Bukaa ahh...

      Untung kerjaan gue tiap bulan ngapelin mbak-mbak teller buat bayar pajak, ngurus payroll, bayar BPJS, jadi gak perlu bolos-bolosan

      Hidup saya indah sekali, hahaha.

      Delete
    3. Enak banget idupnya bang, gak perlu alesan bolos yak. Paling juga pake alesan ngantri bayar pajak hahaha

      Boleh di pegadaian manapun asal kalo syariah ya syariah, kl konven ya konven. Katanya sih begituu. Tadi abis nabung emas eh lupa nanya mbaknya lagi

      Delete
    4. La wong antri bikin paspor aja bilangnya ngantri bayar pajak, muahahaha.

      Delete
    5. Awenakkkkkkkk
      Mau lah ikutan kek begitu, jd seolah bagian dari kerja hahahah

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Ujian hari senin

Kejadian ini terjadi tepat senin minggu lalu. Baru kali itu aku merasa 'WOW.. ini senin yeay'. Karena biasanya 'haduhh udah senen lagi'. Kebayang kan kalo seneng begitu dihari senen menyambut pagi dan hari itu rasanya langka banget. Otomatis pengennya hari itu berlangsung indah. Jam setengah 9 pagi, seperti biasa ke pantry ambil minum bareng sama temen sebangku. Dia bikin teh, aku nyuci botol sekalian ngisi dong. Seperti biasa juga, kadang aku males sih nyuci botol dengan ritual lengkapnya, akhirnya cuman bilas pake air panas. Ya mungkin nggak sampe 50 ml juga. Dikit banget deh. Temen juga selalu bersihin gitu gelasnya pake air panas. Pic source is here Eh lakok lakok... si bapak pantry yang serem itu tiba-tiba bilang 'Gak bisa ya gak nyuci botol pake air panas? Tiap sore itu banyak komplain gara-gara airnya abis'. Yakaliii air abis tinggal isi aja, ibu yang dulu aja nggak pernah ada komplain. Ya aku bilang lah ini cuman dikit, lagian yang ngelakuin ini

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad