Kenapa mantan kekasih selalu menggangu? Sebut saja selalu mengubungi disaat yang tidak tepat.
Hanya ada dua jawaban.
Pertama, dia ingin kembali mengulang hubungan baru dengan orang yang sama.
Kedua, ingin merusak hubungan sang mantan kekasih dengan pasangan barunya.
Yang pertama tidak akan menjadi masalah jika keduanya masih sama-sama sendiri atau single. Namun akan menjadi masalah ketika sang mantan kekasih sudah memiliki hubungan yang baru dengan orang lain.
Yang kedua sudah jelas bermasalah karena pasti tujuannya negatif. Merusak, definisi dalam bahasa apapun juga pasti bermakna negatif. Merusak bisa berupa mengunggulkan diri sendiri, bahkan hingga mencaci maki pasangan baru dari mantannya dengan cara mengatakan bahwa dirinyalah yang lebih baik dan lebih cantik. Pembunuhan karakter banget
Jika memang dia bertujuan baik, tentunya dia memiliki otak untuk berpikir bahwa dia berpotensi menimbulkan masalah bagi hubungan orang sehingga dia harus berhati-hati dalam menghubungi sang mantan.
Tapi jika dia bertujuan jelek dan tidak punya otak untuk berpikir, dia tidak akan pernah memperdulikan bagaimana perasaan si pasangan baru. Karena yang dia pikirkan hanya bagaimana cara dia kembali menjalin hubungan dengan mantannya.
Nah apesnya kalau dia seorang wanita. Semua wanita memiliki perasaan ekstra. Perasaan yang tidak pernah bisa dibohongi. Walaupun lelaki mengatakan hal itu tidak akan berpengaruh baginya, tapi berpengaruh ke mental wanitanya. Bukan apa-apa, tapi orang yang seperti itu adalah orang sakit jiwa.
Apa yang bisa saya lakukan? Bersabar. Ya sabar. Apa lagi?
Ingin hati rasanya mencaci maki dirinya. Namun saya masih memiliki otak dan masih bisa berpikir normal untuk membiarkannya. Dan berusaha percaya kepada pasangan saya. Toh saya sudah memiliki cintanya dan saya juga sudah memilih untuk mencintainya dan mempercayainya.
Keinginan untuk mencacinya sudah hilang. Hanya ingin mengatakan sesuatu untuknya dari hati seorang wanita kepada sesama wanita.
Bayangkan bagaimana jika hal itu terjadi kepada anda? Bagaimana perasaan anda? Apakah anda akan marah? Apakah akan baik-baik saja?
Karena sebagai wanita, meskipun saya mengatakan baik-baik saja, tetap saja dalam hati hal itu terasa menyakitkan. Ya, itu menyakitkan. Namun saya akan berusaha bertindak dan berpikir normal. Karena saya bukanlah dia yang tidak punya otak.
Lets try to be more 'normal' and wise. Just another thoughts of someone who really love hers.
Comments
Post a Comment
Share your thoughts with me here