Skip to main content

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Si penguasa

Hmm jadi tiba-tiba saya memikirkan sesuatu ketika melihat satu ibu yang ada di koperasi kantor. Beliau salah satu pekerja dikantor saya. Ibu termasuk bisa dibilang “penguasa” koperasi di kantor. Kenapa saya bilang penguasa? Karena lagaknya yang selalu bikin heboh.

Suara beliau keras, banget. Bisa kali didengar dari jarak puluhan meter. Beliau ini bisa dibilang pengendali semua hal. Apapun yang atas nama beliau, bisa dibilang beres karena beliau secara tidak langsung dan secara informal memegang kuasa atas lingkungannya. Kerjaannya, bersuara keras untuk menyuruh-nyuruh orang. Siapapun bisa disuruhnya. Saya sih nggak terlalu suka lagaknya, karena menjadi sok berkuasa. Ketika bicara di telpon saja bisa menggetarkan dunia. Kebetulan, beliau meskipun tua tapi secara hierarki perusahaan beliau masih dibawah saya dan saya tidak ada urusan dengan beliau secara langsung. Tapi berhubung saya sering ke koperasi membeli sesuatu, akhirnya sering lah ketemu sama beliau.

Kalau mood saya sedang bagus sih nggak masalah. Tapi kalau mood saya sedang jelek dan labil, bertemu beliau adalah bencana. Saya bisa seketika sakit kepala mendengarkan suaranya. Bukan berlebihan, tapi memang saya mudah sekali sakit kepala ketika mendengar suara yang sangat keras dan kasar.

Dipikir-pikir lagi, si ‘penguasa’ ini tidak hanya ada di kalangan bawah seperti itu. Ini hanya satu contoh, karena dikalangan atas pun malah lebih banyak orang yang seperti itu. Saya jadi teringat satu scene dalam film Copy of my mind. Si ibu (Bu Mirna yang tersandung kasus mafia hokum) yang sedang dipenjara bertanya kepada Sari pernah nggak dipenjara, kemudian dia bilang “Tenang aja, kalo kamu ada masalah dipenjara atau mau dipenjara, bilang aja kamu kenal saya, Mirna. Diem pasti mereka, mereka nggak akan penjarain kamu”. Si penguasa banget kan. Cuman sebutin nama aja, orang-orang udah pada ngerti apa yang harus dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan. Spesial.

Pinjem gambar dari google

Comments

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet