Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents. Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan. Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay. Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah. Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Su
So yeah, promised to write about SCALQ. So here we are
now. (I am gonna write in Indonesian).
Saya yakin saya sudah pernah menulis tentang SCALQ
disini. Karena jika ada yang menanyakan apakah hal yang penting bagiku,
pikiranku akan selalu ke keluarga dan SCALQ. Itu sudah otomatis seperti itu.
Jadi kali ini saya mau menulis secara lengkap siapa itu SCALQ.
Jika ada yang menanyakan ‘siapa SCALQ?’, saya akan
menjawab ‘mereka adalah saudara yang tidak bertalian darah denganku’. Ehh?
Bagaimana bisa? Ya bisa. Menemukan beberapa orang sahabat yang memiliki cara
pandang sejalan dan saling melengkapi itu tidaklah mudah. Berawal dari drama
Korea, semuanya dimulai.
Officially kami menjadi dekat satu sama lain ketika kami
berada dikelas 3 SMP. Saat itu saya yakin kami berusia sekitar 14-15 tahun. Seketika
kami pun menjadi terkenal. No no, bukan karena kami adalah segerombolan anak
remaja yang kaya, yang modis (saya yakin kami cantik2 semua kok, cumin waktu
itu masih lugu aja), yang nakal dan berandal, yang lenjeh, ataupun yang beken
seperti para anggota cheerleaders, tapi kami terkenal karena keluguan Radin dan
juga sifat-sifat kami yang sangat kontras terlihat. Serta agak bawel juga,
kemana-mana meramaikan suasana. Serius rame banget. Sampai kata teman-teman
yang lain ‘kalian kok bisa sahabatan sih? Sifat gak sama gitu, kok bisa-bisanya
betah sahabatan’. Well… destiny choose us to be together.
This is not the first picture we took together, but this is the best first picture we had. We were at 12th grade of high school
Ketika itu kami tidak tertarik terhadap hal-hal yang
berbau pacaran, atau apapun itu. Kami itu lurus. Cuman belajar dan having good
and crazy times together. Udah itu aja yang diotak kita. Sama satu hal, ngefans
sama artis Korea yang ganteng-ganteng, trus diulas pas jam pelajaran disekolah.
Kebetulan, SMA pun juga satu sekolah. Sebenarnya saya tidak
bersekolah di SMA itu, tapi saat mendaftar ke sekolah lain karena tuntutan
orangtua, sayapun berdoa agar tidak diterima disekolah itu dan pindah daftar ke
SMA tempat sahabat saya bersekolah. Wow, doa saya terkabul hahaaha. Akhirnya
kami selama 3 tahun bersekolah menjadi satu sekolah lagi. Saya, Maya, Novia dan
Dina jadi satu jurusan IPA hanya saja beda kelas, sedangkan Radin lebih memilih
jurusan bahasa.
This was maybe when we were in our first year at college
Sifat kami, jelas berbeda. Kontras. Saya dan Maya mungkin
sedikit banyak sama, jalan pemikiran kita sama tapi sifat beda iya. Maya
cenderung sensitive banget, peka banget, cerewet, suka in frame, pokonya maunya
keliatan wow lah. Si Novia cenderung suka dibalik layar, dia cerdas tapi oon.
Duh gimana ya jelasinnya, secara study memang dia cerdas banget, tapi secara
social life dia sering oon. Pengetahuan budaya aja ndak tau banyak, termasuk
koteka itu apa juga dia nggak tau. Sulit dah. Kalau Radin orangnya pemalu tapi
galau. Yang paling saya gagal paham itu dia yang ndak suka makan dikantin
karena dilihat banyak orang. Dan pikirannya seperti anak kecil banget,
menakutkan hal yang absurd dan itu hanya ada di sinetron aja. Tapi dia sudah
bisa menerbitkan satu novel karyanya. Proud of her. Nah kalau Dina orangnya
lemoootttttt banget. Gatau kenapa dia itu lama banget loadingnya kalo diajak
ngobrol. Dia juga orangnya paling kecil jadi berasa kayak harus dilindungi
gitu. Kalau kita jalan berlima, yang jadi satpam ya saya sama Maya. Pasti deh.
Udah ya, kali ini lanjut ke kuliah. Kami berlima kuliah di
Malang tapi beda universitas. Cuman sama maya aja yang satu universitas. Radin,
Novia dan Dina di universitas yang berbeda. Saya ambil matematika, Maya ambil
bahasa jerman, Novia ambil kebidanan, Radin ambil bahasa inggris dan Dina ambil
study psikologi. Beda jurusan banget, nggak ada yang satu jurusan sama sekali.
Tapi helpful banget karena ada Novia yang bergerak dibidang kesehatan.
Itung-itung jadi dokternya SCALQ.
Oiya, soal nama kenapa SCALQ, awalnya nama kita Ijo
Lumut. Radin yang bikin ini nama. Katanya itu singkatan dari Ikatan Jomblo Lucu
dan Imut, mengingat kita semua saat pertama menjalin persahabatan sama-sama
jomblonya. Tapi kami protes, nama itu terlalu alai dan nggak unik. Yawes kita
mikir lah nama baru. Kenapa SCALQ? Diambil dari nama zodiak kita masing-masing.
Alay sih sebenernya ya, tapi ya gimana lagi, tapi kan ndak ada yang tau asal
muasalnya nama itu. Scopio, Capricorn, Aquarius, Leo. Awalnya Cuma itu aja,
SCAL. Tapi karena menggantung kita tambah Q dibelakangnya, jadi namanya SCALQ.
Scorpio, Capricorn, Aquarius, Leo, Qta (Q nya ini yang versi alay, tapi
yasudahlah. No need to worry about this anyway). We love this name and declare
to everyone. Dan yang paling suka declare itu si Radin. Makanya semua orang tau
nama kita dan merasa “HAH? SCALQ?? Jelek banget namanya, artinya apa??” kita
jelaskan asal muasal nama itu dan mereka bilang “Oke, aku panggil kalian dengan
nama SIKILKU”. Memang sih secara pronounce itu mirip banget sama sikilku yang
artinya dalam bahasa jawa itu kakiku. Yah kok jadi kaki sihh. Yaudah lah ya,
yang jelas kami meninggalkan kesan kepada teman-teman kami. Dan kalau kami
tidak ada satu, mereka pasti mencarinya. Hingga bertahun-tahun kemudian pernah
bertemu dengan teman satu SMP dulu, dia menanyakan “Masih berlima?”. Iya dong,
dia pun mengatakan lagi “Amazing ya kalian itu, persahabatan kalian itu unik
banget”. See??? Kita meninggalkan kesan mendalam bagi orang yang mengenal kita.
Dulu saya merasa itu hanya sebatas suka-suka remaja, tapi ternyata ikatan kita
lebih dari itu.
Tahun demi tahun berjalan. No no, seperti yang saya
bilang, persahabatan kita ndak Cuma tawa aja, tapi tangis juga. Dari masalah
yang sepele sampai rumitpun kami pernah mengalami. Masalah berat sampai
merenggangkan hubungan kita selama satu tahun juga sudah pernah kami alami.
Tapi setelah membuka diri dan hati, kami juga kembali akur lagi kok. Semuanya
sesuai dengan porsinya aja.
Kemudian tibalah disaat satu persatu dari kami melepas
masa lajangnya. Menikah. Novia yang kita panggil dora, memutuskan untuk menikah
terlebih dahulu. Dipanggil Dora karena pernah potong rambut persis kayak kartun Dora the explorer lengkap dengan poni depannya. Dia adalah yang termuda diantara kita. Dan surprisingly,
suaminya adalah salah satu teman SMP kita. Saat itu kita hanya berucap ‘dunia
ternyata sempit ya’. Saya dan Maya kebetulan terlibat dalam pesta
pernikahannya. Seneng banget akhirnya dia menikah dengan suaminya. Padahal dulu
musuhan banget. Banget dehhhh bangetttt nget nget. Moral value : jangan
bermusuhan dengan lawan jenis terlalu banget, krn bisa jadi dia jodohmu.
Her wedding, wore Javanese traditional dress called "Dodotan"
Another Kebaya, with her husband whom she always quarreling with. but fate make them become one small family now
after waiting for a year finally... will be tante again for her baby soon soon
Menyusul kemudian Radin. Seorang yang pemalu galau
akhrinya memutuskan untuk menjadi istri orang. Yah, dengan teman satu kampusnya
yang tidak begitu kami kenal. Well it’s her choice and we support her. She is
getting pregnant directly after married dan kita Cuma mikir ‘nih anak masih
kayak anak kecil udah bikin anak kecil aja, semoga dia nggak ikut nangis pas
anaknya nangis ya’.
We were at Radin wedding party
Ara with mama and tante
well, be honest I only remember his name Ara.
Then next is Dina. Unfortunately I can’t attend on her
wedding. So sad L
but yeah I wish her a good life with her husband. Suaminya adalah kakak tingkat
kita di SMA, dan juga di kampus. Too much drama in her relationship but end up
with marrying each other. So happy because it is her choice. Yeah, itu pilihan
dia.
she and her husband. her husband is my senior at high school and university
such a sweet pre-wedding picture
Bulan depan waktunya Novia dan Dina melahirkan bebi-bebi
unyu mereka. Bebi yang sudah mereka tunggu-tunggu apalagi untuk Novia. Bakal
jadi tante untuk 3 keponakan yang lucu-lucu ini.
And the rest, me and Maya are not married yet. When
everyone asked “kapan nikah?”, ihh kita sampe cape deh jawab. Tapi yasudahlah
semoga menjadi doa baik buat kita berdua.
Anyway, ndak kerasa persahabatan kita sudah lebih dari
10tahun. Kata studi tertentu soal relationship, kalau suatu hubungan sudah bisa
melewati masa 7 tahun, itu tandanya akan menjadi hubungan yang everlasting.
Hopefully :)
Doaku untuk sahabat-sahabatku selalu yang terbaik dan
yang baik-baik. Semoga kita masih tetep bersahabat sampai nenek-nenek, kali aja
siapa tau anak kita ada yang nikah trus kita besanan hahaha. Semoga kita semua
bahagia dengan pasangan hidup kita dan anak-anak kita nantinya.
Sorry for often making you all worried about me, I know
how much you all love me. I know it. Sorry and always thank you for everything.
Comments
Post a Comment
Share your thoughts with me here