Skip to main content

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha

Gedung baru #recently

Ceritanya belum satu bulan di gedung baru. Masih belajar adaptasi ditempat baru, orang baru, aturan baru. Susah ya, untuk mengenali ratusan orang dengan ras yang sama. Bukan maksudnya rasis sih, tapi emang orang kantor banyak yang satu ras kulit putih, jadi lebih susah bedainnya kecuali yang sering ketemu di toilet, pantry atau sering fotokopi.  

---
Eh ada mantannya penyanyi G lho disini?
Oiya, masa sih yang mana? satu ruangan kah?
Iya itu yang putih tinggi ganteng.
yaelah buuukkkk disini mah semua pada tinggi dan putih, ganteng mah relatif -_-
---

Posisi meja kerja juga bukan lagi berbentuk kubikal seperti gedung lama, tapi seperti gambar dibawah ini nih yang mirip seperti customer service gitu. Bedanya ndak cuma sebaris aja, tapi puluhan baris dan setiap baris meja untuk 6 orang. Ada sih pembatasnya, tapi pendek banget cuman buat nempel kertas-kertas kecil gitu. karena pendek, posisi menentukan prestasi dong. I mean posisi menentukan berat badan. How come? Karena bersanding dan berhadapan dengan orang yang hobi snacking all the time itu pengaruhnya ke timbangan di klinik. Seriusan, disini bentar udah naik 2kilo. Jam ngemilnya dimulai pukul 10 pagi, lanjut 3 siang sampai pulang. Tapi karena saya termasuk tim internasional, otomatis cemilannya internasional juga donngg a.k.a sering dibawain cemilan ala negara affiliate yang gabung sama kantor Surabaya. Efeknya, nggak pernah sepi dari cemilan bentuk apapun.

ini kantornya Google yang ada di Zurich, pinjem di sini

Karena sedang belajar adaptasi, ada satu hal yang menurut saya aneh.Dengan posisi meja kerja seperti itu, tiba-tiba ada orang nyanyi 'Happy birthdayyyy to you.... happy birthday....blablabla', saya sebagai pendatang ya kaget dong. Kita berdua puluh sempet cari-cari darimana sumber suara itu. Eh ternyata dari meja baris nomer satu dengan posisi meja saya di meja baris 20. Jauh tho, tapi kan kaget aja. Nah liat orang yang lainnya kayak ndak ada respon sama sekali. Cuma diem malah serius kerja. Ya lebih heran lagi ya, yang baris 1 huru hara, yang baris 20 kerja serius banget gara-gara case fatal. Kan aneh tho.

Besoknya eh ada lagi yang ulangtahun. Masa iya dalam seminggu aja yang ulangtahun ada kali 5 orang. berkali-kali mereka kasih surprise party dan kita serius kerja. Ketiga kali udah mulai terbiasa dan akhirnya saya menjadi seperti 'mereka'. Nggak peduli dan cuek. ibarat kata nih, lu huru hara terserah elu, yang jelas gue kerja. urusan kita beda. Sebenernya udah denger dari temen yang duluan di gedung itu, tapi baru ngerasain sendiri sekarang. Dan itu aneh banget. Berasa kayak ada gap diantara kita gitu.

tumben aja ini cemilan sempet difoto sebelum diabisin. biasanya juga bablasss blas kecuali ibu spv yang rajin fotoin cemilan sebelum dibagi-bagi. btw green tea cookiesnya green tea banget  

Tapi yaweslah, namanya juga kerja bareng orang banyak. Karakternya juga beda-beda. Yang terbaru sih pada gempar nyari pokemon. Di kantor nggak ada, kecuali di deket mesin kofax di deket lobi. Selainnya nggak ada. Takut mungkin kalo karyawannya bakal masuk keruang manager gara-gara pokemon hihii

 salah satu sudut digedung baru




Sedang berusaha menyamankan diri digedung baru dengan cara sedia bantal, sendal, loker penuh cemilan, sama pasang foto dimeja hahahaha

Comments

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Romanticizing My Cooking

Bakso I have to admit that my love for cooking is growing. It's growing and I can't believe it myself. This feeling has been like this since probably two years ago. Before, cooking felt like a hard work that I had to fulfill. It still is, but the difference is I enjoy it now. So it does not feel like I am forcing myself.  Back then whenever I cooked, it's either wrong recipe or incorrect measurement. It never tasted right. So I gave up cooking just because I never found the right one. And then I started to feel that I wanna eat better. I don't want to just eat whatever, I want to know what goes into my body. If I prepare it myself, then I know it's good one.  I don't eat too much sugar, sometimes it is hard to buy one thing outside and has a lot of sugar in it. So cooking it myself will allow me to control the amount of sugar. So I found recipes and I tried to make them. As to my surprise, they taste right! Exactly how they should have tasted. That made me happy

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Pakai eSIM Untuk 30 Hari di Belanda

Amsterdam Ini pertama kalinya beli eSIM. eSIM ini nggak semua ponsel bisa, kebetulan aja gw beli karena ya ponsel gw bisa dipake eSIM. Sebelumnya sih gw jarang banget beli kuota internet kalau ke luar Indonesia. Kalau dibilang mahal buanget sih tergantung negaranya ya, cuma kadang males. Jadi kalau lagi di luar dan nggak ada internet gw bisa bilang "Wah lagi nggak ada internet gw di luar" 😅 Nah, gw pilih eSIM karena mikir kalau pake alat   macem mifi begitu pasti harus pick up alatnya, kalau beli SIMCARD ribet harus kasih paspor, harus ganti kartunya juga. Lalu terbesitlah eSIM. Gw cari beberapa eSIM yang banyak beredar buat di Eropa. Tadinya mau milih Simyo tapi harus abonemen bulanan. Ah nggak dulu deh. Kalau lamaan di sana aja baru okelah.  Tiap kali ke luar negeri, gw nggak pernah pakai roaming dari kartu gw sendiri karena menakutkan harganya. Tidak  worth it.  Akhirnya gw nemu eSIM dari  Maya . Menurut gw, kartu ini termasuk bersaing harganya. Gw beli yang 3GB dengan ha