Skip to main content

Urus Pindah Domisili ke Denpasar - Bali

Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents.  Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan.  Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay.   Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah.  Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Su

Kapan Nikah?



Sebentar lagi lebaran dan kumpul sama keluarga besar. Buat yang masih single, jangan lupa siapkan jawaban atas pertanyaan ‘KAPAN NIKAH?’. Saya udah siapin jawaban itu dari bertahun-tahun yang lalu hahahha...

karena ini adalah pertanyaan sadis dan membunuh bagi para jomblo/single/ yang statusnya belum taken by their partner.


That question always there since I was maybe 20 or 22. These people are really love to ask "When will you get married?", anytime anywhere. They start to ask this magical words. At first when they start to ask me this question, I thought like "Oh wow, is it the time for me to have this question? Ah maybe ". but yes, since that time, when I meet family or relatives even friends they will always ask "when you will get married?". dudududuuuu lalallalaaaaa... my answer always be like "NEXT YEAR". Actually I dont really understand why I told them next year, but that is better I guess than give them "I dont know" answer.

yea, Eid will come shortly. We will gather around with relatives and family. And I am ready for that question (again). after their question is answered with the same answer every time, they will ask again "You are not single right?". No no I am in relationship now, then they will say "get married then!". I will tell them like 'there are a lot to arrange and manage before married'. and they will easily say "that's not a difficult part". I have no idea why people love to ask other people to get married. Will you become our sponsor to have the wedding party??? hahahha

Sometimes I only tell them "Just be patient for the invitation next year", then I leave them. Hemmm they might not thinks that getting married isn't easy. The only thing the know is 'you have to be married soon and invite me, then if something goes wrong with your party we will talk about it behind you'. Diiihhh sebel dehhh, udah maksa, masih juga diomongin dibelakang.

Getting married isn't easy, especially for mixed couple. Oh yes, there are a lot to prepare for mixed couple. but they never know about that. never know. they only know that 'you must be outstanding on your wedding'. mboookkk tulung.

Yes, I almost 25. They will thinks that I have to be married soon. Hmmm hello... I am still happy like this, and I am still preparing for that. I only want to be married once. with someone only. That is why I don't want to rush. and yea the question about 'KAPAN NIKAH?' is kinda annoying lho saudara-saudara. untungnya pas ndak patah hati pas ditanya.

Anyway, I just wish that kind of question will be something like a wish that I will get married soon and maybe next year. But I wont invite too many people. I only invite those who are close to me or the precious ones.

Semoga berkah


for Frontsummer, I will invite you all but the invitation will be written in my blog, since I know that you all will come when you have time but I don't want to spend money to invite you using that kind of invitation letter :P

Comments

Popular posts from this blog

Ujian hari senin

Kejadian ini terjadi tepat senin minggu lalu. Baru kali itu aku merasa 'WOW.. ini senin yeay'. Karena biasanya 'haduhh udah senen lagi'. Kebayang kan kalo seneng begitu dihari senen menyambut pagi dan hari itu rasanya langka banget. Otomatis pengennya hari itu berlangsung indah. Jam setengah 9 pagi, seperti biasa ke pantry ambil minum bareng sama temen sebangku. Dia bikin teh, aku nyuci botol sekalian ngisi dong. Seperti biasa juga, kadang aku males sih nyuci botol dengan ritual lengkapnya, akhirnya cuman bilas pake air panas. Ya mungkin nggak sampe 50 ml juga. Dikit banget deh. Temen juga selalu bersihin gitu gelasnya pake air panas. Pic source is here Eh lakok lakok... si bapak pantry yang serem itu tiba-tiba bilang 'Gak bisa ya gak nyuci botol pake air panas? Tiap sore itu banyak komplain gara-gara airnya abis'. Yakaliii air abis tinggal isi aja, ibu yang dulu aja nggak pernah ada komplain. Ya aku bilang lah ini cuman dikit, lagian yang ngelakuin ini

Gojek ke bandara juanda

While waiting, jadi mending berbagi sedikit soal gojek. Karena saya adalah pengguna setia gojek, saya pengen cobain ke bandara pake gojek. Awalnya saya kira tidak bisa *itu emang sayanya aja sih yang menduga nggak bisa*, trus tanya temen katanya bisa karena dia sering ke bandara pakai motornya. Nah berarti gojek bisa dong?? Sebelum-sebelumnya kalo naek gojek selalu bayar cash, tapi kali ini pengen cobain top up go pay. Minimum top up 10ribu. Jadi saya cobain deh 30ribu dulu. Eh ternyata lagi ada promo 50% off kalo pake go pay. Haiyaaaaa kenapa ga dari dulu aja ngisi go pay hahaha. Dari kantor ke bandara juanda sekitar 8km. Kantor saya sih daerah rungkut industri. Penasarannn banget ini abang mau lewat mana ya. Tertera di layar 22ribu, tapi karena pakai go pay diskon 50% jadinya tinggal 11ribu. Bayangin tuhh... pake bis damri aja 30ribu hahaha. 11ribu udah nyampe bandara. Biasanya 15ribu ke royal plaza dari kantor haha. Lagi untung. Bagus deh. Nah sepanjang perjalanan, saya mikir ter

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu visa, dia ga pernah ad