Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

Mayantara School #2



Anyway, setelah Kimchi (another kimchi is here) yang mendapat kunjungan terbanyak, ada satu tulisan lagi yang mendapat banyak viewer yaitu Mayantara School. Ntah mengapa, tapi beberapa murid saya juga mendaftar disana setelah membaca blog saya yang membahas sedikit tentang Mayantara School.

Hari ini saya mendapat email dari seseorang menanyakan tentang lembaga bahasa ini. Dia menanyakan tentang bagaimana cara menjadi pengajar disana. Yawes saya kasih link-nya saja ya biar dia bisa nanya sendiri ke mbak manager. 

Tempat ini benar-benar tempat istimewa. Disana saya belajar banyak sekali hal. Bisa dibilang, ditempat inilah saya memulai belajar hal-hal yang diluar kemampuan saya. Dimana lagi saya bisa bikin buku, menjadi penerjemah tertulis, menjadi tour guide (meskipun amatir), menjadi pengajar Bahasa Korea, menjadi pengajar Matematika (meskipun minimal mengambil kelas ini padahal saya jurusan matematika hahaha), menjadi teman akrab murid-murid saya, merasakan mempunyai kakak, menjadi baby sitter (gara-gara kedua anaknya suka rebutan saya), bahkan memiliki keluarga baru. 


karena keluarga bukan melulu soal pertalian darah (gambar pinjem sini)

Mayantara School selalu memberikan kesempatan bagi membernya untuk berkembang dan mengembangkan diri. Karena jika kemampuan pengajar berkembang, terutama kemampuan softskill nya, sudah barang tentu hal tersebut akan mempengaruhi kinerja dalam kegiatan belajar mengajarnya. Selama saya disana, pengalaman saya selalu baru, termasuk memahami kata-kata adek ajaib yang kala itu baru berumur 2tahunan. 


biar kata selalu rebutan gara-gara laptop, tapi saya berhasil mengalihkan dunia kedua bocah kakak beradik ini.  panggilan sayang mereka adalah .... "mbak piska yang cantik" 

 
si bocah ajaib yang juga mengalihkan duniaku

Mayantara School tidak hanya memfasilitasi siswa dalam belajar dan berkembang, tapi juga rutin mengadakan seminar. Seminar yang diadakan secara berkala tersebut memiliki banyak peminat.  Seminar yang diadakan juga bukan seminar ecek-ecek yang tidak memiliki pertimbangan yang matang. Karena melihat dari banyaknya peminat, yang terutama datang dari peminat kelas Bahasa Jerman, maka diputuskanlah untuk mengadakan seminar tentang Jerman (hal yang berhubungan dengan Jerman).


 persiapan sebelum seminar

Iya, saya juga diajak bekerja dalam satu tim untuk menyusun buku-buku persiapan ujian. Dengan kemampuan saya sebagai civitas akademika yang memegang sabuk vektor (jurusan matematika maksudnya), saya pun mengiyakan ajakan mbak manager. Jadilah kita berdua berkolaborasi menyusun buku, dan aja juga yang kolaborasi beberapa orang dalam satu tim besar. Eh eh eh buku pertama itu malah buku tentang Bahasa Korea. Modul maksudnya.

 ini adalah modul pertama saya dan bekerja sama dengan sahabat saya. nggak tidur beneran bikin materinya, yaa meskipun masih harus revisi sana sini, tapi ini buku udah punya ISBN lhooo

 


ini buku hasil kolaborasi dalam tim besar. Buku pertama yang nationally published
Mendapatkan murid bimbingan adalah satu hal yang agak gambling juga karena kita benar-benar dihadapkan dengan orang baru, dengan karakter yang kadang surprisingly amazing, bisa nyebelin bisa juga nyenengin tingkat dewa. Tapi untungnya murid bimbingan saya walaupun aneh-aneh dan penuh kejutan, mereka selalu menyenangkan

---
'mbak saya besok mau ke Korea, mau nitip oleh-oleh apa??'
'wuahh nitip buku ya pak'
 'hah? nggak salah nih nitip buku?'
'nggak lah pak, soalnya nggak dijual disini, jadi tolong yaa pak buku aja nanti saya ganti'
'oke deh. tapi serius nggak mau nitip lainnya? make up kek? kimchi kek?'
'ndak pak, buku aja'
beberapa minggu kemudian

'mbak ini ya, as requested'
'woahh makasih ya pak, berapa nih pak? kalau di kurs-in bisa 600ribu'
'ahh saya itu dapet gratis kok, jadi ya gratis buat mbaknya'
'lho? jangan gratis pak, kan nitip berbayar'
'no no no saya dapet duit dadakan jadi itu gratis, anggap hadiah ulangtaun deh'
'duuhh bapak baek dehhh, makasih banyak pak'
'semoga bermanfaat ya bu guru'  
--- 


temen sesama pengajar ngiri bukan main hahhahah.. ada juga yang ngasih saya hadiah album artis Korea favorit saya. apa ya ndak bikin temen saya jingkrak-jingkrak pengen dikasih juga
---
'sonsengnim, ini dari Milda, buat sarapan katanya'
'lho? Milda ngapain ngasih ini?'
'ya gapapa, buat sarapan sonsengnim... kan kita kelasnya pagi bener nih, dia takut sonsengnim belom makan' 
'Milda so sweet banget deh'
--- 
Milda adalah salah satu murid saya yang cerdas. dia hanya beda usia satu tahun tapi sangat respect dan perhatian ke saya. kangen Milda dehhh jadinya...


---
'kelasnya siapa bentar lagi?'
'AADC'
'hah?? ada apa dengan cinta?'
'kelasnya Dian sama Nikolas'
'ooohhh. btw Nikolas abis ambrukin moto gedenya kemaren depan pager, katanya sih gara-gara keberatan motor dan dia laper'
'hainggggg'
--- 


 kelas favorit saya. ini kelas super konyol. nama juga seolah destiny begitu




                                                          nyampe sini juga karena tuntutan Mayantara School untuk improve ourself better


---
I am Prisca Aditya Putri. My manager name is Ratih Putri and her husband name is Yudista Aditya. First time I came there they said :
 'you're a combination of us. You have Aditya and Putri in your name'
'huh? ahhhh hahahaha yeah, so I am the fist daughter in your family, so later I can own this Mayantara School right?'
'hehhhhhh nyesel deh ngomong gitu. udah balik kerja sana'



 she might be my manager at profesional life, but she is my sister. I am the first daughter but I can feel how to own an older sister like her.



Jadi kangen Mayantara School and crew dehhh

For anyone who wants to know something about Mayantara School, you can contact her directly or visit the homepage mayantara.sch.id. So glad become a part of Mayantara School.


 

Comments

  1. Wuihhh hebattt, pernah bikin buku. Pengen deh.

    Wuihh hebattt, pernah ngajar di sekolah internasional. Saya mah gak sabaran kalo sama anak-anak. Kalo ketemu anak nakal pengen jitak kepala mereka mulu, hahaha. Emang gak bakat jadi guru.

    Mbak, deket rumah saya noh ada sekolah internasional, gak daftar sekalian mbak? Sapa tau ntar jadi tetangga saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Belom buku pribadi bang, masih buku tim sejauh ini. Masih cita2 pngn nerbitin bku pribadi nehhh

      Jangan asal jitak bang, ntr dilaporin polisi hahaha

      Motifnya apaan neh jd ttga segala? Suruh nemenin neng bekasi ye?? Ahhaha
      Btw sekolah apaan ya namanya? Kangen ngajar lagi

      Delete
    2. Palmkids apa gitu, lupa namanya. Udah jarang lewat sih. Pokoknya yang sekolah disitu mobilnya minimal Fortuner

      Delete
    3. Hmm minimal fortuner... Fortuner mobil gede, brati ntr kl aku disitu boleh lah bawa truk ya. Kalo bs gandeng. Lmyn buat ngangkut orang bnyak juga bisa

      Delete
    4. Sekalian kereta aja mbak-__-'

      Yang ganggu ntar tinggal tabrak aja, hahaha

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...