It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves. So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them. This contains spoiler of course. Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born. The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....
Seinget saya sih udah pernah nulis soal ini
Seperti biasa, recehan bukan menjadi pilihan setiap orang karena udah pasti berat kalo banyak, keliatan kurang kece yang cenderung berujung pada pertanyaan :
Seperti biasa, recehan bukan menjadi pilihan setiap orang karena udah pasti berat kalo banyak, keliatan kurang kece yang cenderung berujung pada pertanyaan :
abis ngamen dimana?
Hyaaaa.... selalu gitu deh. Tapi saya yang terinspirasi dari film Journey to the center of the earth gegara mereka bisa nuker uang recehan lima toplesnya dengan tiket perjalanan ke Reykjavik dari hmmm dari mana ya itu?? Amerika?? kayaknya sih Amerika, itu inspiring banget dehh buat saya. Sejak saat itu mendedikasikan diri untuk menabung recehan. Biarpun nggak nabung, tapi disimpen gitu, siapa tau bisa kelliling Eropa gara-gara recehan hohoho
bayangin aja kalo itu receh lima ratus apa seribuan gitu, ada lima toples gede krupuk gitu, kayaknya bisa buat keliling Eropa. btw ini lho recehan yang ada di film Journey to the center of the earth.
Saya sudah lama suka nyimpen recehan. Sampai teman-teman yang tau kebiasaan saya, suka 'buang' recehan mereka ke saya. Dikira duit receh mah nggak berharga ya. Padahal seperti kata pepatah, 'sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit'. Saya punya receh 100, 200, 500, dan 1000. Kalau yang 500 sama 1000 sih bisa keliatan agak gede jumlahnya. Nah kalau yang 200an ini. Biasanya dibawa mama ke pasar sih buat ditukerin karena yang namanya duit di pasar itu pastiii laku berapapun nominalnya. Duit 200 receh bisa buat jatah pengamen di pasar. kata mamak begitu
udah waktunya setor yang 200an ke mama hahah
Dulu sebelum pindah ke Surabaya, ada beberapa toples uang receh. Kebetulan yang satu toples saya tinggal dirumah dengan harapan nanti saya bakal bawa ke Surabaya. Tapi karena berat, yawes tinggal aja wes. Nah saya liat tiap kali saya pulang kerumah, ini toples kok makin abis ya duitnya ya. Eh ternyata mama bikin pengakuan, "iya, diambil papa buat taro mobil. buat orang-orang ngamen, kalo nggak gitu ya buat ke toilet". Alamakkkk.. yawes gapapa wes yang penting manfaat deh ya.
Karena kebiasaan saya itu, sampai akhirnya saya punya klien lho. Klien yang nuker duit receh. Tiap bulan ato paling nggak 2 bulan, recehan di toples mini saya penuh dan itu sekitar 150ribu. Karena mengumpulkan receh bisa menjadi dana darurat, yang maksudnya bener-bener dana yang daruratttt banget tiap akhir bulan, lumayan kan bisa nambah duit jajan sampai 150ribu begitu. Keliatannya sih sepele, tapi ya lama-lama jadi banyak tho. Klien saya itu tak lain dan tak bukan adalah bapak nasi goreng depan kos. You are my savior pakkk
gegara beli sesuatu dapet botol unyu begini, sayang kalau nggak dimanfaatin. Akhirnya jadilah dia botol penyimpanan duit kertas. segala bentuk hal yang bisa bikin semangat dalam menabung itu perlu digalakkan kok :)
sedang menanti jatah menukar recehan ke bapak depan kos
Kalo udah banyak donasikan ke saya aja mbak
ReplyDeleteNtar saya kasih no rekening saya deh, hahaha
Donasi tmbhaan buat nikah?
DeleteSini maana nomer rekeningnya, aku transfer pake receh lho tapi
Ngokk
Delete