Skip to main content

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Menyusuri pantai-pantai selatan



Nah nah nah akhirnya nulis juga tentang ini. Udah lama banget dipending soalnya yaaa

Here we go…

Libur lebaran kemarin, seperti biasa ya harus kerumah mbah yang ada di Malang. Nah kebetulan rumah si mbah ini masuk daerah Malang Selatan. you know lah ya kalau Malang Selatan itu identik sama laut pantai air-airan gitu deh ya.

Biasanya sih kita Cuma pergi ke Pantai Ngliyep, lagipula I am not a big fans of sea jadi ya kayak nothing lose  aja kalo nggak ke pantai. Tapi taun ini papa pingin nyobain jalan pulang yang beda. Ok diputuskan lewat jalur selatan sekalian mampir ke pantai-pantai itu.

Berangkat sekitar jam 8-9 gitu deh ya, karena baru pertama kalinya, jadi papa juga bingung jalur antara ke Balekambang atau yang kea rah Goa China. Ternyata ke arah Goa China. Jalannya cenderung menyempit dan kecil banget. Cukup untuk 2 mobil dari arah berlawanan sih, cuman itu mepet banget. Lah bayangin aja di jalan sekecil itu lewat truk tangki minyak yang segede daban gitu. Jadi sempet nunggu gantian gitu. Dasar suasana lebaran, di desa pula, banyak orang yang berkunjung ke sanak keluarga dong ya, jadinya jalanan itu padet banget biarpun di desa. Ini nggak di desa nggak dikota kok sama-sama macetnya tohhh.

jalannya kecil ala desa begini

sempet beberapa kali macet dijalanan sempit ini



Setelah menempuh jalur ala pedesaan yang sempit kecil dan sempet mikir juga kalo ni mobil sanggup nggak ya lewat jalur ini???? Ah ini kan bukan sedan hahaha.. melewati jalur unik itu selama sekitar 2 jam, sampailah kita di perempatan gede. Maksudnya ini perempatan pemecah jalur ceritanya. Kalau ada yang kearah Balekambang, ada yang ke arah Goa China, ada yang gatau lagi kemana itu arahnya.


ini perempatannya cuman lupa namanya apa, nggak kejepret jelas juga duuhh

gini nih kalo jadi orang yang bawa kamera, nggak bakal nongol banyak di foto 


 kanan kiri masih ada tebing beginian

Jalan baru ini semacem jalan tol, gede banget. Nah ini bakal jadi jalan utama. Sementara ini sih masih ada yang belum beres katanya. Pantai pertama yang kita datengin pantai Batu Bengkung. Kalau dari urutannya sih bukan yang pertama tapi itu yang masuknya nggak jauh-jauh banget dari jalan raya. Harga  tiketnya cuman lima ribu aja, parkir mobil 10ribu. Jadi total berlima + parkir sekitar 30 ribu karena adek yang paling kecil nggak bayar. Kalau harga bule nggak tau lagi sih. 





tadinya mau pake serba ijo, tapi berhubung inget kalo ini pantai selatan, bisa digondol ratu kidul ntar kalo pake ijo. akhirnya pake merah nyolot deh 

ini kaos kelasnya si adek, ceritanya pingin show off kaos ini

nyak babe juga sekarang hobi eksis

Ini pantai termasuk bersih dan nggak rame banget. Jadi lebih bisa nyaman dan menikmati suasana pantai. Ya emang nggak banyak hal disitu sih, ada yang jual makanan tapi nggak seramai pantai Ngliyep atau Goa China. Jadi kalau mau relaksasi merenung atau merencanakan nikahnya kapan atau hanimun dimana, ini bisa jadi pantai pilihan hahaha… tapi ombaknya guede lho ya, jangan lupa dan jangan ngelamun ntar dibawa yang nunggu laut.




Abis dari sini santai-santai makan bakso sama kelapa muda, ahhh pantai banget kan kelapa muda ini, kita lanjut perjalanan. Kita nggak masuk ditiap pantai sih, wong ya pantai ya gitu itu kan, tapi kita melewati beberapa pantai seperti pantai Ungaran, pantai Bajul Mati, dan sepanjang itu kita bisa liat pantai dan deburan ombak dari jalan yang mirip tol itu. Hmmm seger deh pokoknya. Jarang-jarang kan orang kota liat beginian hahaha







Trus terakhir kita masuk ke Goa China. Nggak tau kenapa sih ini pantai beken banget. Ada yang pernah masuk ke Goanya, tapi pas kita dateng itu pantai lagi rameeeeeee gila. Sampai parkir aja nggak bingung lho. Ini saya mau bilang beberapa keluhan saya di Goa China ya. Harga tiket masuk tertera 10ribu rupiah, tapi kenyataanya kita bayar 30ribu padahal ada 5 orang. Nggak jelas disebutkan itu sudah termasuk parkir apa nggak. Ehhh ngantri kan masuknya, maklum rame, la kok ya ada 2 orang lagi narik uang 15ribu katanya buat parkir dan diberikan satu botol air mineral 600ml. ah papa nggak mau kan, akhirnya papa bilang ‘Lho? Didepan tadi bukannya udah sama parkir ya?’, dia nggak jawab kemudian bilang ‘10ribu aja pak’, tanpa memberikan air mineral itu tadi sedangkan yang lain bayar 15ribu dan dapat sebotol air. Yang saya pertanyakan, itu harga parkir ditempat yang dikelola Negara kok bisa ditawar ya? Nggak nawar sih, tapi bisa nego dikit. Aneh ah

Selanjutnya jalan masuk nyari parkiran. Nggak ada tuh tukang parkir satu orang yang ngatur gitu. at least mengarahkan lah. Mana pantai lagi banyak pengunjung juga. Masa kita parkir itu harus nunggu mobil lain keluar sih? Duh ribet banget deh waktu itu. Akhirnya beberapa orang juga emosi gara-gara parkiran, sempet hampir berantem juga. Zzzzzzzzzzz. Btw temen kantor yang besoknya ngantor juga mengeluhkan hal yang sama.
Yaaaa semoga sih beberapa hal nggak mengenakkan itu bisa diperbaiki deh ya


jalan dari parkiran menuju pantai Goa China


taken from Gua China beach


kayak muka manusia nggak sih?

 adek paling kecil tadinya ngotot mau main air tapi pas liat ombaknya horor serem gitu dia sampe senewen kayak gini pas diajak maen aer. jadi ini bukan pose sebenernya, ini ekspresi senewen dia aja

Ternyata jalan-jalan yang keliatannya santai gitu udah makan banyak waktu. Akhirnya pulang lewat jalur Turen dan kemudian ke kota Batu dulu kerumah pakdhe. Nggak macet sih, tapi pas turun itu macetnya nggak ketulungan. Dari Batu ke arah Surabaya cuman merayap. Akhirnya nyampe rumah jam 11 malem, langsung teller deh.


It was a fun day though. Lagi-lagi PRnya ngajak dia kesana dudududuuuu

Comments

  1. Orang ganteng kaya aku gak bayar kan?

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo buat orang ganteng gak gratis, tapi kalo buat orang yg ngerasa ganteng itu baru gratis. masnya kategori yg mana? :P

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Integrity and Honesty

Lembongan dan Ceningan Few days ago I picked up my husband from the airport. It was raining a lot so I had to go by taxi. We went through airport toll which I paid with my card. Then when we arrived, I gave him 20K for parking that cost actually 12k. Doesn't matter I give it with tip. So I didnt ask for change.  A few mins later I noticed a notification that said I got charged for 14K, the price for toll. I usually never notice any notification but that day was different. So I chatted him asking why am I being charged for toll that I paid myself. He said, and I quote, “oh that is automatically done by the app.” I checked on the app website it said that the app will automatically charge you toll price when the route it takes show that you’re going through a toll. Then I thought, “ah yea maybe he couldn’t change it.” So I told him, “alright sir then I will report it to the app so they can easily help me to refund the money.” You know what he said, “no please don’t mam. I will refund ...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...