Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents. Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan. Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay. Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah. Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Su
‘Ka, anterin ke pegadaian dong ntar siang ya, aku mau buka tabungan
emas’
‘Oke ayok aku anter siap. Kabarin aja’
‘Oke ayok aku anter siap. Kabarin aja’
Ceritanya ini dia berencana sejak 6 bulan lalu sejak harga emas per
gram masih 530 ribu sampai sekarang 580 ribu.
Jam 12…
‘Mbak, jadi kan?’
‘Nggak jadi Ka, aku galau jadinya’
‘Lah, yawes tak makan siang dulu deh’
‘Nggak jadi Ka, aku galau jadinya’
‘Lah, yawes tak makan siang dulu deh’
Ternyata setelah berbicara dengan si mbak itu, dia galaunya kenapa
saudara-saudara???? Takut rugi. Lah?? Bingung dong saya, kok takut rugi itu
kenapa dan gimana maksudnya?? Ternyata begini, dia cek harga beli emas per hari
itu 580 ribu per gram, sedangkan harga jualnya 560.
‘Nggak jadi beli Ka, la kok aku rugi 20ribu kalo aku jual’
Wajar dia jadi galau ya, karena ada temannya yang mempengaruhi ‘Nggak
usah beli emas, tabungin aja di rekening terpisah. Ntar seneng kalo liat
jumlahnya’ Ã mbak yang satu ini
paling anti sama investasi, gatau kenapa, padahal dia cinta mati sama duit.
Kalau itu sih tergantung niat mbak, maunya liat jumlah duit 10 digit di
tabungan apa dapat lebih dari itu dari return investasi?
Saudara-saudara, apakah anda membeli emas sekarang untuk dijual besok? Ya
nggak mungkin kan. Saya jelaskan lagi ke si mbak, saya nanya bener-bener ini, ‘Mbak
mau beli emas sekarang ini, trus mau dijual minggu depan gitu?’. dia jawabnya
nggak, tapi dia galau kalau mendadak butuh uang gimana kalo harganya turun. Ok,
harus dipisahkan antara dana darurat dan investasi. Tujuan dia menabung emas
adalah untuk menabung sebelum dijadikan property berupa tanah atau rumah. Ya,
itu juga salah satu tujuan saya. Dan tujuan dia lainnya untuk dijual ketika
membutuhkan. Bisa sih, tapi menurut saya harus dipisah. Karena sejauh ini dia
belum memiliki dana darurat, jadinya dia masih mencampur adukkan tabungan
emasnya dengan ‘kebutuhan dadakannya’ nanti.
aku cuman mau emasku numpuk kayak gini hahaha (pinjem kok gambarnya disini)
Saya kasih gambaran ke mbaknya, sebut saja ilustrasi seperti ini :
Saya membeli emas bulan februari dengan harga 530 ribu per gram. Saat
itu harga jualnya sekitar 510 ribu per gram. Pertengahan bulan agustus, saya
membeli dengan harga per gramnya 580 ribu dengan harga jualnya 560 ribu per
gram. Kalau saya ingin menjual emas yang saya beli bulan februari itu sekarang,
satu gram saja misal, saya sudah untung 30ribu kan pergram.
Idealnya memang investasi emas batangan ini bukan untuk jarak pendek
tapi menengah. Analisis sederhana saya selama menabung ini, saya bisa
menyimpulkan modal akan kembali tanpa untung setelah 3 bulan, dan akan
mendapatkan sedikit untung dalam 6 bulan. Jadi kalau ingin menjual emas
batangannya, tunggu setelah 6 bulan ya biar dapet untung biarpun sedikit. Pakai
saja formula kasar saya itu, tiap satu gram selama 6bulan dapat untung 30ribu. Kalau
kita punya emas 10gram, untung kita 300 ribu. Kalau punya 50 gram, untung kita
satu juta lima ratus kan dalam 6 bulan?
Kalau urusan sewaktu-waktu butuh dana trus dijual, cara mensiasatinya
ya kita harus ada dana darurat dulu. Dan menabung emas jauh-jauh hari. Kita
memang nggak tau sih kapan keadaan darurat itu datang, makanya sebelum itu
harus ada dana darurat dulu. Ya paling tidak mengcover sebagian kebutuhan
darurat kita lah. Nggak seketika menjual emas batangan seminggu setelah dibeli.
Saya bukan financial planner, bukannnn, saya juga sedang berusaha
menyehatkan kondisi financial saya. Kemudian si mbak bilang ‘Ka, nanti share
lebih lanjut ya soal gimana caranya bagi duit karena emang aku masih bingung
baginya, apalagi aku udah punya anak’. Ya seneng dong, pendapat saya ternyata
dipertimbangkan.
Akhirnya dengan saran saya, dia memutuskan membuat rekening baru untuk
dana darurat. Dan mengeksekusi investasi emasnya. Jadi duitnya dia dibagi 2,
setengah investasi emas, yang setengah buat dana daruratnya.
Keinginan untuk investasi itu bagus, lebih bagus lagi kalau dieksekusi.
Jadi nggak ngomong aja. Bisa-bisa duit 5 juta bisa dapet emas 10 gram, eh
karena ditunda jadi cuman dapet 8gram deh. Kan sayang.
Cara menabung emas di Pegadaian bisa dibaca disini ya
Bener, langsung eksekusi, jangan rencana doang. Rencana doang ntar keburu naik senin depan, macem rumah yang dijual feni rose di tipi, hahaha.
ReplyDeleteHahaha tp itu bs kasih efek dramatis dan galo lho mas, pkiran kita jd dipermainkan 'waduh hrus cpet beli nih'
Deletehai kakak :p
ReplyDeleteitu galau tak pikir gara-gara mas roy :p hahahaha
Hahaha iya mas, galo gara2 pengen jg nyobain ORI hahaha
DeleteMas ditungguin tulisan investasinya buat jd referensi hihi 😄