Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya. Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS. Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...
Sepulang dari sana dan
memutuskan untuk makan bakso, ternyata kita mampir dulu ke sekolah adek kecil
buat jemput dia. Kebetulan pas banget jam 12 siang waktunya dia pulang. Ya udah
sekalian. Niat hati sih nunggu di mobil aja biar mama yang turun eh lakok dia
ikutan turun.
‘Hun, where will you
go?’
‘Pick up Cimi. You don’t wanna go there?’
‘Hemmm terpaksa’
Bisa membayangkan
gimana padetnya sekolah SD kalo jam pulang sekolah? Sepadet itu dong ya,
tiba-tiba nongol bule ditengah-ditengahnya dengan girangnya manggil nama adek
dari pager sekolah. Bu nyaiiiii tulunggggg…..
Aku sih nggak malu,
tak biarin aja wes dia berkreasi. Tapi mama yang menanggung semuanya. Belom
juga pulang udah dihantam pertanyaan ‘mantune a mbak? Ketokane sayang yo
karo adek e’ (menantunya ya mbak? Keliatannya sayang ya sama adeknya).
Hemmmm biarin deh,
namanya juga dia nggak pernah tau kan. Girang deh trus aku bilang ‘kamu sadar
nggak sih kalo semua mata menuju kepadamu mas?’, dengan entengnya dan
senyum-senyum ‘sadar’. Ya otomatis ngeliatin aku juga kan????? Wong dia berdiri
deket aku.
Ya wes lah karepmu
mas pokoke kowe seneng yo aku melu seneng.
...bersambung...
...bersambung...
Kok aku ora diparani mase mbak? Hahaha
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteHemmmm aku takut dia lebih naksir sama masnya, kalah dong aku
DeleteOh no....
Delete