Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

Aroma sejarah Hotel Majapahit


Bangsa yang baik adalah bangsa yang mampu menghargai jasa pahlawannya
Selamat hari pahlawan!!!

Hemmmm nggak nyangka aja sih ya kita bisa duduk manis didepan laptop buat nulis cantik beberapa sejarah yang terjadi di Indonesia dan juga perjuangan para pahlawan kita. Nah kali ini saya ingin menuliskan tentang hotel yang menjadi ikon kota Surabaya, atau lebih tepatnya menjadi salah satu saksi bisu perjuangan bangsa dalam mengusir Belanda.

taman yang ada ditengah-tengah hotel. seger ya


Masih ingat Hotel Yamato yang ada di Surabaya? Itu tuh hotel yang atasnya dipake buat nyobek warna biru pada bendera Belanda...

Hotel ini dibangun oleh Sarkies bersaudara dan dibuka taun 1911. Asalnya sih bernama Hotel Oranje. Pokoknya ini hotel selama dipegang Belanda ya namanya Hotel Oranje. Kemudian berganti menjadi hotel Yamato ketika Jepang menguasai negeri ini, yang kemudian menjadi Hotel Majapahit hingga saat ini.

 keterangan di buku 1911 tapi di sini kok 1910? gapapa deh ya beda setaun hihi

foto lama hotel taken from hotel-majapahit.com.


Pertama kali menjejakkan kaki di hotel ini nggak nyangka aja kalo ini hotel adalah hotel bintang lima. Ya jelaslah nggak nyangka, wong dari depan dia keliatan 'sopan' sebagai hotel bintang lima. Biasanya hotel bintang lima bermegah-megah dari depannya, kalau yang ini sungguh sopan sekali. Pokoknya nggak nyangka aja deh. Bangunannya juga 90% asli karena memang dipertahankan sesuai aslinya. Lobi hotel pun nyaman banget deh.

that painting behind me tells everything. taken in lobby


Aroma hotel ini benar-benar magis mistik dan hemmmm bener-bener favorit. Untuk saya dan si mas yang sama-sama pecinta sejarah, ini hotel bener-bener memuaskan hasrat sejarah kita berdua. Apalagi ada sejarah dua negara dibalik hotel ini. Wahh makin seneng aja. Krasa kayak semakin mendalami aja sih haha

kala senja

Berkesempatan melongok kedalam hotel ini, what can I say? Ini hotel bener-bener masih asli deh. Masuk kedalam seketika berasa masuk ke taun kolonial. Luasnya minta ampun deh. Tamannya itu luas banget dan ijo banget. Hotelnya tenang dan damai meskipun jalan tunjungan itu nggak pernah sepi dari kendaraaan tapi suara jalan raya bisa diredam lobi hotel.

Ngomongin soal harga, untuk hotel ini dengan harga mulai dari 1,7juta (tanpa breakfast) atau sebut saja sekitar 1,9juta dengan breakfast, mendapat fasilitas begini ya bener-bener enak banget. ahh mungkin ini karena saya suka suasananya kali ya. Baru denger juga dari teman yang pernah kunjungan kuliah ke hotel ini, katanya ada president suite yang harganya 20-30juta. Kalo itu mahhhhh udah nggak masuk itungan dah ya. Mahal hal hall..

Apa yang saya suka dari sini? Semuanya hihihi

this one was candid


Restorannya yang bawah, restoran Indigo, masakannya bener-bener bintang lima. Uenakkkkk banget. Favorit kita berdua adalah nasi goreng majapahit. Satu porsinya 80ribu, bener-bener bisa dimakan berdua. Kalopun dimakan sendiri yaaaaaa mohon dimakan pas kondisi bener-bener laper banget ya. Karena saya yang porsi makan besar aja gak sanggup ngabisin ini makanan. Menu yang lainnya juga enak banget deh pokoknya. Menu breakfast juga nggak kalah enaknya.

menu favorit kita berdua, Nasi goreng Majapahit

this is Sumatra prawns with blablabla gak inget lah panjangnya apa

Selain restoran Indigo, ada juga restoran di lantai dua namanya Restoran Sarkies. Ini khusus menyediakan masakan China. Nah saya kira makan masakan China nggak ada masalah ya, ternyata saya nggak begitu suka. Kurang nonjok aja sih. Kita berdua pernah makan disana sekali dan kapok. Harganya lebih mahal daripada yang Indigo juga. Ini soal selera aja sih soalnya saya emang nggak terlalu suka masakan china kecuali nasi goreng, capcai, koloke. Mereka bertiga itu masakan cina kan? yang udah di adaptasi bumbu indonesia mungkin ya haha

Kamarnya pun perfect menurut saya. Situasinya itu lho yang bener-bener bikin nyaman banget. Merasa seperti kembali ke masa lalu. Banyak dekor dan gambar-gambar dari masa lalu yang bikin kita stop sebentar untuk sekedar menikmatinya. Kita juga naik keatas tempat bendera Belanda di sobek bagian birunya. Fotonya nggak tau dimana ya, yang jelas disitu kita sempet berantem manis :

'Ohh so here we are now, where years ago arek-arek suroboyo were ripping the blue part of your flag and make it red and white only'
'Ohhh yea here we are now. such kind of big story between us huh'

love the way you look at me lah pokoknya


Manis banget ya, dititik yang sama, puluhan taun yang lalu arek-arek Suroboyo rela mati demi menyobek warna biru biar jadi merah putih. Sekarang, dititik yang sama pula, merah putih dibikin berkibar berdampingan dengan merah putih biru dalam satu ikatan baru, cinta. haseeekkkkk

Eh tapi by the way penyobekan warna biru dihotel ini nggak terjadi tanggal 10 November kok. Lupa ya tepatnya tanggal berapa, yang jelas bukan pas hari pahlawan. 

'you gonna stay in Majapahit right?'
'oh yeah in Oranje hotel'
'yea Majapahit'
'Oranje sayang'
'why Oranje? the hotel name is Majapahit'
'because it is Dutch name :p '
ealahhh,,.. cinta negerimu sampe segitunya 

Hotel ini selalu direkomendasikan untuk wisata sejarah yang karena memang ini bagian dari sejarah bangsa. Arsitekturnya sungguh luar biasa. Ahh kalo aja suruh kasih nilai ini hotel, nilainya 9,8 out of 10 lah pokoknya.


lahhh kok fotonya serba merah sih

Comments

  1. Saya pernah nginep disitu mbak, untung dibayarin kantor.

    Duh nikmatnya yang gratis-gratis, hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hotelnya kece ya mas ya!!

      Emang nikmat bener dah yg namanya gratis itu. Nikmat tuhanmu yg mana yg kau dustakan hahaha

      Delete
  2. Hotelnya bagus tenan. mirip sama jajaran hotel yang ada di Senggigi. Tapi hotel ini kaya dengan nilai sejarahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya... Masuk ksini kayak balik ke jaman kolonial hihi

      Hotel di senggigi banyak yg dekornya begini ya? ala2 kolonial

      Delete
  3. Assalamu'alaikum....Trus saya kapan bisa berkunjung ke sana hehehe,,,salam kenal mbak yah,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam. Yuk dateng dulu ke surabaya, baru bisa ke hotelnya hehehe

      Salam kenal juga mbak(atau mas kah? Biar nggak salah sebut, harus ditanyain biar jelas 😁 )

      Delete
  4. Enggak kejangkau buatku. Aku nyerah deh.

    ReplyDelete
  5. hotel yang beraroma sejarah perjuangan bangsa ini ternyata dibangun 10 tahun sebelum ITB dibangun ya 1910, pasti bau tuwanya sangat menyengat deh.

    ih..love nya kliatan banget dari sorot matanya deh

    saya lebih tertarik lagi dengan this one was candid kliatannya ehmm...ehmmm.. deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aiih saya juga sukakkk bgt sama yg candid itu hohoho

      Ini ternyata dibangun taun 1910 mang, cm taun openingnya aja yg taun 1911. Jadi ini smaa ya kayak ITB taun dibangunnya yak

      Baunya asik banget deh mang. Tapi kata temen sih nggak asik soalnya serem kata dia hahah

      Delete
  6. jadi penasaran, sama si bule tu? siapa sih om om itu hahahah.
    salam kenal mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lho jangan penasaran sama dia mas, jd takut nih kalo masnya jd naksir dia haha

      Salam kenal juga masnya, makasi kunjungannya yaaa

      Delete
    2. hahahah sama sama mbak. oh ya mana widget untuk pertemenannya. nggak kelihatan :) mau di fulback

      Delete
    3. Ga nampilin emang biar nggak rame haha

      Tenang aja, pasti rajin aku kunjungin 😉

      Delete
    4. hehehe awas hantu nampol kalau sepi sepi banget, makasih ya mbak

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...