Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

Jadi WNA?



Ada beberapa pertanyaan dari teman, beberapa kolega, saudara, dari hubungan saya. Ya mungkin karena ini baru bagi mereka kali ya. Macem-macem pertanyaannya sampai menanyakan soal kewarganegaraan. Kalau yang sudah paham, pertanyaannya akan ‘Tapi kamu nggak lepas kewarganegaraanmu kan Pris?’. Bagi yang nggak paham dan ingin tau, pertanyaannya menjadi ‘Aku boleh tau nggak nasib kewarganegaraan kamu setelah menikah?’. Kalau orang sok tau tapi pengen kepo, pertanyaanya begini ‘Wahh, kamu bentar lagi jadi WNA dong ya?’

Pertanyaan mana yang sering? Yang paling buncit. Itu antara sok tau tapi pengen kepo, apa Cuma sekedar basa basi, atau gimana juga kurang paham ya. Yang pasti sih buat yang beneran peduli atau ingin tau, nada pertanyaan berbeda. Bahkan salah satu kolega mau nanya aja sungkan. Sampai bilang ‘Pris ini aku pengen tau banget sih, tapi kalo kamu nggak mau kasih tau juga gapapa kok’. Mungkin dia penasaran juga kali ya.



Menikah dengan WNA tidak membuat kita seketika menjadi WNA. Kita memang akan kehilangan beberapa hak kita sebagai WNI, tapi tidak serta merta membuat kita menjadi WNA. Ya kaliiii langsung jadi WNA, bisa abis otomatis ini kayaknya warga Indonesia. Wong banyak yang nikah sama orang asing. Memang sih ada beberapa Negara yang bisa memberikan kita paspor negaranya jika kita menikah dengan seorang warga dari Negara itu, yang saya denger sih Irlandia begitu. Tapi kan nggak semuanya. Prosedur menjadi warga Negara asing itu nggak gampang. Han Yoora aja yang udah belasan taun tinggal di Indonesia dan memohon menjadi WNI aja masih belum disetujui kok. Tau Han Yoora nggak? Itu tuh yang pernah main di Kelas Internasional.


 Tapi ada yang saya heran nih, kenapa pertanyaannya selalu ‘Kamu jadi WNA?’ bukan ‘Suamimu nanti jadi WNI?’. Kenapa ya? Apa karena hak wanita dipandang selalu mengikuti lelakinya? Nggak tau juga sih.

Nah karena saya nggak akan dobel kewarganegaraan ataupun otomatis pindah kewarganegaraan, anak saya yang akan memegang dobel kewarganegaraan. Double citizenship holder nantinya dia sampai usia 17 tahun maks 21 tahun, yang kemudian dia harus memilih. Inipun dulunya, hukumnya si anak ngikut kewarganegaraan bapaknya. Hukum double citizenship ini baru aja lahir beberapa tahun yang lalu. 

Yaudah jelasnya, nggak bakal jadi WNA dengan tiba-tiba kok. Nggak akan pindah kewarganegaraan, paling cuman nambah 'rumah' aja 😍

*Denger-denger Prenup tidak lagi diwajibkan untuk pelaku kawin campur as per 28 Oktober 2016, tapi kok sampe saat ini nyari infonya nggak nemu ya ini bener apa nggak, ini udah deal apa belom. Plisssssss jangan bikin saya frustasi.
**Tetiba pengen bikin pre-wedding photo haha random banget sih

Comments

  1. Mas bule orang kompeni bukan sih? Setau gw kompeni jg gak mengakui double citizenship. Yang bisa dobel ya anaknya. Tp kan tetep, nanti ujung-ujungnya musti milih salah satu.

    Prenup? Ah elah itu ribet banget ngurusnya. Eh bukan ngurusnya sih, tapi apa yang musti dicantumin, wkwkwk. Coba tanya notaris aja. Yang bikin ginian kan notaris. Gw gak begitu mudeng. Ibu sih, sukanya yang impor. Kalo saya kan lokal, jadi gak pake prenup, wkwkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Malahan aku baru tau kalo irlandia mengakui, tak kira smuanya ga mngakui dobel citizenship haha

      Nah kemaren pas sumpah pemuda katanya uda ditandatanganin kalo ini mixed couple ga wajib prenup. Tapi tapi kok ga ada keterangan lebih lanjutnya, jadinya kita sepakat aja bikin. Skrg lagi ribet riweh cari notaris yg paham, ga smua notaris tau soale. Dan jelasnya yg murah, masa ada yg sampe USD 2000. Gila kan?! Bisa DP mobil udah haha

      Delete
    2. GILA ! 2000 DOLLAR???

      Mahal banget????


      Oh, kirain orang Belanda. Kalo Irlandia, British, Amerika, Australia, Perancis, emang boleh dual citizenship. Timor Leste aja boleh loh. Hanya negara tertentu saja yang boleh dual. Kalo India setau gw juga boleh, tapi yang keturunan dikasih KTP khusus bukan paspor. Jadi dengan punya KTP khusus itu mereka bisa bikin rekening, beli properti, bebas visa seumur hidup, dll. Tapi mereka gak punya hak dalam memilih di setiap pemilu.

      Kenapa yah Indonesia gak niru India? Kan mayan, keturunan Indonesia kan banyak, mereka pasti nanti pada beli properti di sini, bikin rekening di sini, kan pendapatan buat negara tuh. Tapi emang setiap negara punya kebijakan masing-masih sih. Gak bisa disamaratakan.

      Delete
    3. Belanda massss belanda. Merah putih biru hahaha

      Iyo mahal bgt. Apa krn indonesia masih ribet urusan birokrasi jdinya mempersulit hal yg gak seharusnya dipersulit? Mau ngurus aja mikir2, kalo nikah di singapore aja gampang. Orang luar bs dg gampangnya apply buat nikah ga babibu

      Ktp khusus itu macem kitas ato kitap begitu? Aku ga paham sih kl disini, nanti jelasnya dia punya kitas trus di upgrade kitap

      Pengen halal aja ribet bener hahah

      Delete
    4. Btw ada kenalan notaris yg bs bkin prenup murah dan legal gak? Haha aku frustasi nemu dket tp mahal, jauh tp murah. Ribet bet

      Delete
  2. Aku hanya bisa mangut-mangut tanda tidak paham urusan ginian. Mau koment juga bingung. Intinya jalanin saja, banyak kok temanku yang kini menetap diluar negeri semisal jerman. Dan hidupnya bahagia, dan aku pernah dikasih kartu pos ciri khas asal suaminya.
    Ada juga temanku di Autralia dan hepy juga.
    Pertanyaan yang kadang tidak perlu dijawab.

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...