Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

Miki Kabur

Seperti biasa, kalo HJ dateng pasti kita pulang ke mama. Dia selalu tidur di lantai 2. Nah kebetulan kucing kucing pada ditaro atas, gara-gara si adek kecil belum boleh interaksi langsung sama kucingnya, takut infeksi lukanya. Ditarolah meong itu diatas. Di kandang pula. Si HJ yang suka banget sama kucing, mana tega liat kucing dikandang. Dia keluarin lah si Miki yang item itu pas abis sholat subuh. Setengah lima pagi. Itu setengah lima pagi lho.

He is cute actually, but sometimes crazy

Eh eh eh dasar Miki emang agak ndablek ya, akhirnya pas mau dikandangin, dia lari. Biasanya sih kalo kabur ya ke samping. Tapi karena ini dilantai 2, ya endingnya kaburnya ke genteng. Mama teriak-teriak dikamarku bilang kalo Miki kabur. Aku masih molor manja dikamar, tiba-tiba bangun kaget gara-gara semua heboh. Duhh pikir ati, Miki paling juga kesamping tetangga.

"Paling juga kesamping ma"
"Digenteng dia, lari-lari itu. Gara-gara HJ ini"
"HEEEEEHHHH genteng????" perasaanku nggak enak nih

Pergilah aku ke lantai 2 liat si meong, nah di lantai 1 dihadang papa sama mama. Sisanya ke lantai 2. Sumpah seriusan aku masih ngantuk banget nget langsung syok deh dibangunin begitu. Udah gitu Miki itu lari-lari bahagia gitu kesana kemari, trus naek genteng paling atas dan kita takutnya kalo dia jatoh aja.

ya begini ini dia lari kesana kemari, kita yang liat juga takut dia jatoh

Duhh sayang kamu kasih aku kerjaan aja deh pagi-pagi.

Nah tiba-tiba si Miki mendekat ke arahku, sisi genteng diarahku tapi nggak ada yang bisa ambil. Adek juga nggak berani naek genteng, yaudah karena yang paling enteng adalah diriku, yawes dengan terpaksa naek genteng setelah sekian taun tobat naek genteng. Itu naek genteng jam 5 pagi, masih gelap, dingin pula. Ini beneran kucingnya juga gelap jadi makin susah liatnya soale genteng rumahku warnanya nggak kuning. Udah lah aku naek ke atas, eh Miki kabur lagi. Ini meong tak sembeleh baru tau rasa kamu ya.

dikandangin deh lah ya akhirnya

Beberapa menit kemudian, Miki tiba-tiba mendekat dan taraaaaaaaaaaaa ditarik mami. Mami yang nggak ikut naek genteng bisa ngambil Miki sementara aku yang naek-naek genteng ditinggalin gitu aja abis Miki diambil. OMEGOT AKU MASIH DISINI!! Untung aja HJ sadar trus narik tanganku buat turun.Masalahnya adalah, aku kepleset dan seharian pinggang rasanya sakit bener. Si HJ sempet aja takut kalo Miki kabur karena ini baru pertama kali dia kabur digenteng. Abis Miki masuk kandang, dia langsung janji deh nggak bakal keluarin dia lagi kayak pagi ini.

Rasain deh, udah jam tidur kepotong, harus olahraga pula. Beneran olahraga sampe naek-naek genteng 😪😥

Comments

  1. Replies
    1. Padahal dia udah pnya pendamping idup lhooo!! Cuman ndak hamil2 gatau knp, gak trtarik kali ya si Miki sama betina

      Delete
    2. Sang pendamping hidup pasti kurang menggairahkan

      Delete
    3. padahal si cimong itu atraktif menggairahkan lhooo

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...