Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2017

Urus Pindah Domisili ke Denpasar - Bali

Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents.  Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan.  Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay.   Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah.  Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Su

Asian Civilisation Museum (ACM)

  Penasaran sama isinya ACM ini apaan sih. Letaknya 20 menit dari tempat kita nginep, Grand Copthorne. Naeklah MRT ke sana. Sebenernya sih lokasinya di sekitaran Gardens by the Bay, Clarke Quay situ, sekitaran situ deh pokoknya. Ngesot juga bisa kok. Nah semalem sebelumnya kita iseng jalan dari hotel yang letaknya di sekitar Kim Seng Rd (lupa ya jalannya apa namanya) sampai Clarke Quay sana. Namanya jalanan enak ya, nggak macet, nggak padet, nggak begitu panas juga, sampailah kita malam-malam di Clarke Quay situ. Eh baru sadar pas besoknya kalo ternyata ACM nggak jauh-jauh dari situ. Didepannya terpampang wajah bapak raja pertama Korsel, Sejong. Trus si HJ bilang, 'wow it's your lucky day, you will see about Korean there'. Ternyata itu masih besoknya pas kita pulang. Semacem eksibisi khusus gitu lah. Emang berkala sih, ganti-ganti juga tiap waktu. Tapi karena lelah bener ya, siang itu mah panas banget disana. Mlipir dulu lah ke Prive, kafenya ACM. Minum aja biar s

Wandering Around Singapore

  Ketika mengejar waktu untuk submit dokumen untuk visa sosbud, kita berdua memiliki waktu 4 hari di Singapura, yang akhirnya kami gunakan untuk explore sebagian kecil negeri singa ini. Meskipun kecil, tapi tetap saja capek hahaha Yang selalu masuk di to do list kami berdua adalah makan seafood. Rasanya dimana aja harus ya makan seafood ini. Kemudian kita coba jalan-jalan ke museum Asian Civilization Museum. Setelah itu kita mlipir ke Gardens by the bay, Marina, Pantai yang saya lupa namanya, Pulau Sentosa, Chinatown cuman buat beli chicken coin (dendeng ala sono), tak lupa juga ke kedubes Indonesia hahahah (emang tujuan utamanya kesini hahaha).   ini masjid apa gitu, lupa. deket Chinatown view dari Grand Copthorne    es krim durian yang bikin HJ muntah-muntah 😂     Chinatown, demi dendeng   Asian Civilization Museum (ACM), HJ masuk menggunakan kartu mahasiswanya yang berakibat dia didiskon 50%. Apa kabar kartu pelajar Ind

Finding The Sun in Borobudur

  We made plan to see the sunrise in Borobudur. Well.. Sunrise always good for making photos. Since we didn't stay in Manohara hotel which is FULLY BOOKED , we plan to join the sunrise borobudur next morning through this gate. Including ticket from this hotel. The price for sunrise is quiet expensive than the normal one. I think it is always like that right? We planned to wake up early, around 4 to get the Manohara entrance. Those guys are not morning people, but they have to wake up for the sunrise. At 4 am in the morning, we met in front of our room and then we walked to Manohara hotel (about 10mins walk). Not so many people there (but the hotels are fully booked!), maybe because we came too early. Queue up to get the ticket, and the staff asked me 'Are you still Indonesian?, marrying foreigner doesn't mean make me automatically become foreigner huh! So I paid Indonesian price for me, and he paid for foreigner price. We bought some snacks and tea/coffee to

Fully Booked!

    Well actually this is kinda funny when I tried to remember again about it. A day after I got married (22 April), we plan to go to Jogja. We planned to see HJ's friend, Flavio and his gf in Jogja. Flavio is based in Jakarta since 2017. Well he will leave soon again to another country, so we use this chance to see each other in Jogja. This is my first time to see him and his gf. His gf is pregnant, 7 months, such a beautiful thing on her belly. Flavio said to my husband, 'you see the belly bump? amazing right?'. akupun merasa, 'wow, hemm manisnya'. So... we were all talking about going there by train but all trains from Jakarta to Jogja were fully booked. So does from Surabaya. So we decided to fly. I've check train from Jogja to Surabaya were available so we went back to Surabaya by train. We were all forgot that this is long weekend. 24 April is a holiday here. We were all focused on how to get there and how to go back, but didn't pay attention o

Menjadi Istri Di Hari Kartini

designed by a friend of my friend. although I am originally coming from Java, not Bali, but seems that Bali is the icon of Indonesia. to tell them that Bali is part of Indonesia haha Cerita tentang menikah ini terjadi begitu cepat. Begitu mendadak. Bukan karena saya hamil duluan makanya saya dinikahkan. Tapi menurut pertimbangan HJ yang merasa bahwa apa lagi yang harus ditunggu? Kita sudah mempersiapkan dokumen dan sedang dalam proses sekarang. Dulu memang saya tidak diperbolehkan nikah secara agama terlebih dahulu, dikarenakan jarak pengurusan dokumen masih terlalu jauh, bulanan, terlalu beresiko (katanya). Tapi ini jaraknya 2 minggu sebelum pernikahan official yang tanggalnya baru bisa fix pasti seminggu sebelum the day. HJ mengajukan proposal ke papa mama untuk memperbolehkan kami berdua menikah secara agama terlebih dahulu. Papa mama juga berpikir, sehari dua hari bolehlah tinggal dirumah, tapi kalau dua minggu nanti orang lebih mikir aneh-aneh, kalau nyuruh dia tinggal di h

Selamat Hari Pendidikan Nasional

  Halo Pendidik dan Pengajar serta anak didik se Indonesia Raya. Selamat hari pendidikan nasional. Apa yang harus diperingati di hari ini? Mungkin... perubahan apa yang harus dilakukan demi memajukan pendidikan Indonesia. Saya rasa semuanya bermula dari rumah. Lebih spesifik lagi, ibu. Kenapa ibu? Karena ibu adalah tempat pendidikan pertama bagi anak. Kalau ibunya sadar sih bagus, nah kalo ibunya malah nggak ngajarin yang bener ke anaknya? Ya tetep aja lingkaran setan. Muter muter lagi. Sebenernya ini bukan pertama kalinya saya cuap-cuap soal pendidikan. Karena concern terbesar saya ada di dunia pendidikan, sudah sering sekali saya 'curhat' masalah pendidikan. Tidaklah usah saya terlalu dalam berbicara soal teknis pendidikan yang ada di sekolah, cukup dilihat saja, saya cukup kasian dengan papa saya. Karena kerjaannya tidak hanya menuntutnya mengajar dan mendidik generasi penerus bangsa, tapi juga mengurus administrasi sekolah. Segala macem tetek bengek administrasi ya