Skip to main content

Cara Memilih Bacaan

Pulang - Leila Chudori Pengalaman gw mulai menyukai membaca karena bukunya yang bagus. Kata orang jangan judge buku dari sampulnya. Gw termasuk orang yang suka judge buku dari sampul. Tapi itu bukan hal yang utama dong tentunya. Itu hanya ekstra poin aja.  Pertama kali gw baca buku dan tiba-tiba suka adalah saat papa yang waktu itu pulang, bawain gw buku ensiklopedia yang isinya sejarah dan astronomi. Itu yang bikin gw langsung suka baca, karena materinya bikin gw berbinar. Itu juga awal mula gw suka astronomi.  Perjalanan sebagai pembaca tentu saja lama sekali. Beberapa genre gw coba baca, kadang suka, kadang nggak suka. Hingga akhirnya gw tau apa yang bikin gw akan baca buku itu.  "Halaman pertama tulisannya" Gaya menulis orang itu pasti selalu berbeda. Meskipun mirip dengan yang lain, pasti akan ada karakter pembedanya. Itu biasanya terlihat dari halaman pertama tulisannya. Bayangkan, meski materinya bagus tapi penyampainya nggak bagus juga nggak akan nyangkut di pemb...

Merhaba Istanbul



 
Traditional Turkish coffee in an authentic cup and a traditional bread called Simit.

Sebenarnya sih udah nulis soal Istanbul, tapi ada di iPad HJ dan lupa belum transfer. Jadi kita re-type aja meskipun feelingnya nggak sama huhu.

I was writing about Istanbul when we traveled to Kazbegi. It took so long time and boring because my husband was sitting next to driver, and I sat next to a couple who doesn’t speak English and so proud to speak Russian. So I was the only one who said nothing during the trip. Percuma, Bahasa Inggrisnya adekku yang masih SD aja jauh lebih oke dari mereka.

Oke… sebelumnya nggak pernah mikir bakal ke Turki. Tapi karena beberapa pertimbangan, serta ada satu misi penting yaitu ketemu mertua, akhirnya kita (lebih tepatnya, dia) putuskan untuk ketemu di Turki. Karena mertua nggak bisa travel terlalu jauh, dipilihlah Istanbul sebagai titik temu kita berempat. Yang paling jauh ya tentu saja saya. Jauh dan tentunya penuh drama (dramanya nanti aja, banyak pelajarannya kok huhu).

Kita berdua sampai di Istanbul 5 hari lebih awal dari mereka. Karena kita inginnya familiar dulu dengan keadaan sekitar, jadi nanti pas jalan sama mertua bisa jelasin satu dua tiga hal (yang ternyata nyampe ratusan).

Hmmm.. tentunya yang pertama diinjak di Istanbul adalah bandaranya dong ya. Nggak Cuma Istanbul aja sih haha. Ceritanya begini, kita berdua baru kali ini ke Istanbul, mana ada sih orang betah antri lama-lama ya, eh kita surprisingly kaget banget ketika melihat antrian di imigrasi sepanjang ular piton mau beranak. Luar biasa panjangnya. I mean, gw pernah antri di Singapore panjang banget, tapi nggak sampe 5 menit udah kelar.

Saya pernah baca di blog mana-mana kalo antrian di Istanbul itu panjang, ya saya kira sih hanya mentok 100 lah, atau orang sejumlah satu pesawat. Ternyata ya Tuhan, panjangnya bukan main. Biasanya ada penanda buat kita jalan mengular itu kan ya, nah panjangnya itu lebih panjang dari imigrasi Surabaya, Dubai, Singapore, panjang banget lah intinya, dan juga ada sekitar 10-15 baris. Kita perlu waktu sekitar 20-30 menitan, sampe antrian koper bagasi udah kelar malahan. Coba bayangin aja, misal nih (amit-amit) kita udah punya e-visa, ehh ternyata e-visa kita keliatan ga valid, trus suruh antri bikin VoA, opo yo ora mateng kuwi mbaleni antri tekan kaitan? nangis nggelundung nang pojokan wis 😂

Udah antri lama, dan pas cek nama saya, ada kali 5 menit lebih. Gatau lah mungkin mereka takut kali ya kalo gw mau nyebrang ke Suriah. Demi nama siapapun deh gw ga minat nyebrang nyusup berkorban bodoh demi join grup asal Suriah sana. 

Oke enough about it here, gonna write it later.

Ya namanya juga travel ke tempat baru, pasti banyak lessons to learn. Yang jelas saya seneng banget bisa ketemu mertua disana, yaa meskipun mereka berkorban banget bisa travel kesana. Semoga lain kali saya yang bisa kesana biar mereka nggak jauh-jauh keluar dari rumah. Visa ohhhh visaaaa...

Ditulis sesaat setelah landed di bandara Juanda, Surabaya. (sesaat??? 4 jam setelah mendarat)

See ya..


Strictly prohibited to take my photos without permission

Comments

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet