Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents. Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan. Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay. Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah. Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Su
Dearest husband, Hari ini, 365 hari yang lalu, aku tak lagi tanggungjawab ayahku. Namun beralih ketanganmu, suamiku. Satu tahun pertama, membawa tantangan yang luar biasa edan. Kata orang, tahun pertama adalah tahun yang rawan. Bisa dibilang, tahun penyesuaian. Makin lama makin banyak sifat yang muncul. Banyak gesekan, banyak selisih paham, banyak perbedaan. Hingga terbesit pertanyaan, Apakah kita bisa bertahan? Memang benar apa kata orang, pernikahan ibarat kapal ditengah lautan. Kadang badai menerjang, kadang pula lautan tenang. Banyak berselisih paham bukan berarti tak sayang. Semakin lama semakin membuat kita paham. Apa dan bagaimana arti serta kemauan pasangan. Tak ringan tentu saja. Ibarat kata, ini nano-nano. Rame rasanya. Manis, pedes, asem, gurih, asin, tawa, canda, air mata, semuanya jadi satu. Kompromi menjadi satu hal penting dalam hal ini. Kadang dia yang mengalah, kadang pula aku yang mengalah. Aku bukanlah istri yang sempurna untukmu sayang. Aku tidak bis