Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents. Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan. Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay. Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah. Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Su
Karena gw keturunan sultan, gw putuskan untuk beli saham. 😂 Jadi begini, setelah beberapa jenis investasi yang gw terjunin, er maksudnya didalami, gw mulai berani terjun ke dalam jurang persahaman. Udah terdengar kaya belom? 😂 Jangan salah, beli membeli saham ini bisa dimulai dari harga ratusan ribu juga lho, bahkan ada yang harga sahamnya masih sekitar 300an rupiah per lembarnya. Gila kan? Tapi meskipun gila, tidak semua harus dibeli hanya karena MURAH. Tolong bukan begitu mainnya. Ok gw coba jelasin dikit ya soal saham ini. Disaat perusahaan mulai membuat sahamnya go public , itu artinya masyarakat bisa memiliki saham perusahaan tersebut dengan pembelian minimal 1 LOT. Menurut definisi adalah sebagai berikut : Lot merupakan satuan terkecil untuk dapat melakukan transaksi pembelian maupun penjualan saham. 1 Lot terdiri dari 100 Lembar saham . Jadi harga yang tertampil dalam daftar pasar saham itu adalah harga per lembarnya. Misal nih tertera ANTM (Aneka Tambang) harganya