Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

Sesuai Platform kok


Pernah denger "sobat misqueen"? Frasa itu terucap pertama kali di twitter gegara kalo di twitter bacotannya seringkali menandai ketidakmampuan akan finansial. Gunanya, untuk menyindir pengguna instagram yang katanya suka "pamer" kekayaan.

Iya apa iya?

Jadi ibarat kata, pengguna twitter tuh cenderung nggak nampilin kekayaan atau bragging about being poor. Sedangkan instagram sebaliknya, bahkan konon sampai ada yang stress gara-gara nggak kuat liat postingan temen-temennya yang "hidup enak" atau sering liburan. Ya kali posting foto pas lagi susah berak, ya ngapain.

twitter for bacot

Kemudian gw jadi mikir, lah tujuan twitter kan emang buat bacot sekian ratus karakter sedangkan instagram kan untuk pamer foto. Masa kalo unggah foto selalu dibilang sombong? Terlepas dari niat sesungguhnya yang kita nggak tau ya. Tapi balik lagi kan tujuan platform yang dipakai ini apa. Foto yang bagus kan juga soal estetika. Ada yang suka dengan human interest photography. Ada pula yang suka dengan jepretan makanan. Ada juga yang suka dengan pemandangan alam. Ada pula yang suka selfie dan lain sebagainya. Wajar dong mereka berikan yang terbaik untuk menyajikan gambar yang akan diunggah. Atau biasanya sebagai preview atau teaser tayangan blog maupun vlog.

Di sisi lain, suami gw pake twitter buat kerjaan dia. Dia butuh berita kilat yang berhubungan dengan situasi keamaan karena itu kerjaan dia. Ada pula orang lain yang menggunakan twitter sebagai akun alter. Semacem di real life dia pendiam tapi ternyata vulgar. Ya nggak salah, selama tidak melanggar aturan apapun.

Gw pribadi nggak suka dengan ungkapan sobat miskin, kenapa? Karena gw percaya ucapan adalah doa. Kata-kata itu punya kekuatan yang nggak kamu duga bisa begitu kuatnya. Taun lalu sekitar bulan Mei gw doa "Tuhan, gw pengen pindah ke Bali taun depan. Kasih jalan Tuhan." Juni setahun kemudian gw udah pindah aja ke Bali. Gw percaya kalau kalimat yang kita ucapkan secara sadar maupun tidak akan membawa dampak personal and I chose not to say anything bad or things that I dont want that to happen.


Sama halnya dengan Linkedin yang kita update dengan CV terbaru. Segala jenis pencapaian di sana. Nggak mungkin cuma nulis "mampu menyelesaikan tugas dengan baik." Ya pasti ada bumbu-bumbu pemanisnya. Bagaimanapun juga yang membuat kita dilirik recruiter juga salah satunya karena penulisan bahasa di CV atau profile yang menarik. Kan lagi jualan bookk.

Perihal narasi yang mengandung sombong, yaaa itu diluar kontrol kita. Ada narasi yang kalem emang ingin membagi ilmu, ada pula yang sombong alus atau emang beneran sombong dan songong. Balik lagi, sosial media ya adalah media untuk "bersilaturahmi" via layar. Apa yang kita unggah dengan niat apapun akan mendapatkan reaksi yang tidak bisa kita kontrol. Tinggal sebijaknya kita aja lah. Perlu disaring kalau memang perlu. Ambil waktu sekian menit untuk mencerna dan nggak asal berbagi berita.

Siapa tau, eh siapa tau, dari penggunaan sosial media itu tadi bakalan bisa dipertemukan dengan jalan hidup yang selama ini dinanti-nanti. Tentunya dengan menggunakan kaidah bersosial media yang benar. Jaman sekarang apapun bisa ditemukan jejak digitalnya. Just, dont make it worse lah.

Jadi ya santai saja 😉

Comments

  1. twitter iku gae mbacot, tapi lek IG pisan se story ne
    kalau IG feed ya eman ya Allah tolong
    tapi ncen kadang pamer foto ndek Ig serba salah kok
    jare penggawean dulin ae
    lah.....
    terus sing kate diposting kata kata mutiara ngunu
    yasalaam....

    netizen ncen maha benar wakakakaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyo bener, awak kalo ke pantai atau kemana gitu jarene DOLEEEN TROOOSSS. La piye wong ya 10 menit ngesot wes sampe. ga sampe sejam wes isa sampe Ubud. Nek pngn apik titik sunset nang Seminyak mek setengah jam. Jalan trossssss hahahah

      duh baru isa bls komen T_T

      Delete
  2. Saya tak punya medsos. Tapi saya punya blog. Kalo mau bacot puassss. Karna bisa panjang kali lebar.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas e banyak bacot jd cocoke di blog aja :P

      mariki mampir ah wes kangen ngomentari tp aku ndak isa komen dari kapan bulan T_T ini ae sek bs kayak gini huhu

      Delete
  3. instagram jarang dibuka, twitter cuma baca dan RT aja hehe. Facebook buat share blogspot doang

    ReplyDelete
    Replies
    1. yaaa sepertinya fungsinya memang begitu hahaha
      makin lama makin pusing liat berita yg asal share dari media yg nggak kredibel atau independen gt T_T

      baru bisa balas komennya, aku ndak bs komen dari berbulan2 lalu :(

      Delete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...