Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Bagaimana Rasanya Tinggal di Desa Kecil Seperti Saleve?

Ya nggak tau makanya gw nanya 😂

Gw udah seminggu lebih nggak keluar rumah kalo nggak belanja, udah mulai bosen banget. Kerja dari rumah sih, tapi yaaa begitulah. Bosen juga ternyata nggak ngeliat dan berinteraksi dengan manusia lainnya.

Kemudian gw liatin foto-foto di folder gw yang masih di HP waktu ke Saleve. Trus mikir, "Gimana ya rasanya tinggal di desa kecil gini?" Ya meskipun desa kecil, akses internet ya udah oke lah. Tapi karena masih yaaaa sabtu minggu nggak ada yang buka si toko-toko ini, bener-bener weekend khusus untuk waktu di rumah bareng keluarga. Gw pernah tau, ini cerita di Jerman begini dulu. Tapi ternyata ya Swiss pun begitu (Mall hari minggu tutup), ternyata Saleve ini juga gitu.

Saleve ini desa kecil yang ada di perbatasan Swiss. Jadi udah masuk Prancis, tapi 30 menit aja naik bus dari Geneve. Desanya terletak di puncak gunung ini. Pohon-pohon hijau yang muterin gunung itu, jalan yang bisa di akses mobil juga.




Jalan menuju puncak, yang mengelilingi gunung.


Sumpah setengah mati gw mendaki gunung ini.

Tangga ini bikin mengumpat ratusan kali. Karena naik dan turun, eh pas turun kepleset. Untung nggak meluncur sampe bawah.

Desa di atas gunung.

Mau social distancing juga gimana? Wong jaraknya udah jauh-jauhan begini, penduduknya juga dikit. Ngumpul aja di warung buat minum coklat anget, teh, disambi makan croissant.


Nggak ada manusia yang keluar di hari minggu. Ya emang dingin sih, cuma kok yaaa masa sih nggak ada yang beli-beli gas kek, sembako kek.


Mobil yang lewat jalan ini bisa dihitung jari. Bener-bener dikit banget. Jalanan cenderung sepi.

Geneve dari Saleve.


Ini jam 3-4 sore.

Tapi yang jelas udaranya ini bersih banget. Oksigen yang masuk ke paru-paru rasanya aduhai sekalian bisa membersihkan organ dalam rupanya. Mungkin... aku akan ingin tinggal di tempat sejenis ini nanti. Waktu mendekati pensiun mungkin 💕

So, I hope you enjoy some pictures here. I am bored being self isolation for more than a week already, so I edited these and post these. Enjoy and stay home! STAY F HOME if it is possible! 💕

Comments

  1. Entah mengapa ketika baca artikel ini langsung membayangkan jika aku berada di desa saleve ini. Kira-kira apa ya yang bakal aku lakukan di sana. Mungkin aku bakal sering berjalan kaki, treking naik gunung, dan menikmatinm suasana sepi, pemandangan, dan udara segar perdesaan.

    Aah, bagus sekali xeritanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Rupanya kita memiliki bayangan yang sama hahaha

      Bisa jadi sehat kalo sekeliling begini, yang trekking aja banyak kakek nenek tapi lebih tangkas daripada daku huhuhu

      Delete
  2. Layangan mbak. Nek aku malah layangan karo Keenan. Sepi banget helloo...

    Aman gak ono emak-emak sing rusuh ngusir wong layangan.

    ReplyDelete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Ujian hari senin

Kejadian ini terjadi tepat senin minggu lalu. Baru kali itu aku merasa 'WOW.. ini senin yeay'. Karena biasanya 'haduhh udah senen lagi'. Kebayang kan kalo seneng begitu dihari senen menyambut pagi dan hari itu rasanya langka banget. Otomatis pengennya hari itu berlangsung indah. Jam setengah 9 pagi, seperti biasa ke pantry ambil minum bareng sama temen sebangku. Dia bikin teh, aku nyuci botol sekalian ngisi dong. Seperti biasa juga, kadang aku males sih nyuci botol dengan ritual lengkapnya, akhirnya cuman bilas pake air panas. Ya mungkin nggak sampe 50 ml juga. Dikit banget deh. Temen juga selalu bersihin gitu gelasnya pake air panas. Pic source is here Eh lakok lakok... si bapak pantry yang serem itu tiba-tiba bilang 'Gak bisa ya gak nyuci botol pake air panas? Tiap sore itu banyak komplain gara-gara airnya abis'. Yakaliii air abis tinggal isi aja, ibu yang dulu aja nggak pernah ada komplain. Ya aku bilang lah ini cuman dikit, lagian yang ngelakuin ini...

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...