Skip to main content

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Membatasi Bermain Sosial Media

Sosial media itu nggak melulu buruk. Buktinya, isi twitter gw kebanyakan berita ekonomi dan global, selain video-video makanan, kucing dan tech. Tapi sejak sebulan lalu gw memutuskan untuk membatasi pemakaian instagram dan twitter (krn gw aktif di dua platform ini). Sejak perkara tidak sehatnya mental dan fisik karena terpisah jarak dengan H, sosial media bukannya jadi tempat pelampiasan malah membuat suasana tidak karuan. 

Membatasi ya. Bukan menghilangkan waktu untuk bersosmed sama sekali. Karena gw masih butuh juga buat kontak-kontak imigrasi lol.

Bukan karena gw merasa kalau sosmed itu toxic tapi ini lebih ke diri sendiri aja. Rasanya tenaga gw udah habis buat diri gw sendiri, apalagi harus baca atau lihat “kehidupan” orang lain. Gw yang nggak pernah peduli dengan kehidupan jungkir balik orang lain ngerasa kalau diri gw terlalu lelah bahkan untuk diri gw sendiri. Melihat "cerita" orang lain bagi gw nggak sekadar melihat saja. Tapi juga menganalisa dan menemukan sisi menarik dari tiap ceritanya. Karena manusia itu unik.

Sejak pulang dari Dubai, gw menghindari banyak orang untuk memulihkan kondisi gw. Ditelpon temen-temen deket, nggak gw angkat. Bahkan sampe keluar grup dari grup favorit gw (tapi gw mau masuk lagi minggu ini, udah kangen juga ih). Kangen sih, kadang gw menanti cerita-cerita dari orang-orang terdekat gw. 

Karena merasa sedang “gila”, akhirnya gw isolasi diri gw dan juga mulai rutin melakukan olahraga ringan 10-20 menit setiap hari. Kalau lagi nggak males yaa latihan yang sampai gobyos. Kalau lagi males ya yoga aja 15 menit. Chat, telpon, cuma dari H aja yg gw respon.  Lainnya sih seperlunya aja. Oh sama bos gw sih. Karena dia bantu banget distraksi gw dengan kasih kerjaan banyak yg justru malah gw nikmati.

Ternyata, amat sangat membantu. Meskipun gw masih masuk twitter untuk baca berita atau sekedar update, bedanya sekarang gw nggak baca thread apalagi yg thread nggak jelas. Dulu mah gw baca semua. Sekarang juga gw cuma cek instagram gw seminggu sekali atau sehari sekali kalau gw DM imigrasi.

Gw sekarang udah ngerasa baikan. Udah bisa dan mau nerima telpon dari temen-temen gw. Udah mau ngeladeni chat curhat mereka. Gw bersyukur banget circle terdekat gw berusaha memahami gw dan nggak ganggu gw selama yg gw minta. Bahkan nahan curhat dan nanya dulu “is it a good time to talk?” 🥺

Tulisan ini sebagai salah satu bentuk melepaskan yang ditahan dan juga sebagai bentuk syukur telah diberikan orang-orang dekat yang mengerti dan tidak menuntut 💕.

Comments

  1. sama toaaaastt

    aku juga uda lama ga buka ig twitter, ga tau kenapa ada rasa kurang nyaman...bukan karena apa apaa sih tapi tiap kali buka ada sesuatu yang kayak malah abis buka nyesel walaupun ga ngapa ngapain sebenernya...kayak dikau aja aku mba buka paling mentok mentoknya pas lagi butuh info penting aja, selebihnya ga bukaaa...mungkin banyak faktor malesnya juga sih aku hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa mungkin kita udah puas kali ya dulu2 mainnya? Hahaha

      yang penting tau batas diri juga ya biar ga gila haha :D

      Delete
  2. Kalau saya malah sudah jarang banget main medsos Mbak... Twitter saja entah sudah berapa bulan nggak dipegang. FB pun sama.

    Bener kata Mbak, ngurus hidup sendiri saja sudah capek, apalagi harus merhatiin hidup orang lain. EGP dah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Secara ga langsung, alam bawah sadar kita kayak nuntun kita buat memperhatikan "kehidupan" orang lain ya hehehe

      Delete
  3. Sosmed saya dong blog doang. Hidup bahagia tanpa melihat kehidupan orang lain. Fokus sama diri sendiri dan keluarga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. BETUL banget. Bahagia itu ketika kita ga ngeliat standar hidup orang lain ☺️

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...