Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

BaliSeries (1): Makan di Bali Itu Murah

Gw tinggal di Bali udah hampir 2 tahun, jadi pengen bikin tulisan #BaliSeries. Bukan tentang Bali yang umum diketahui orang, tapi hidup di Bali sebagai orang biasa dengan biaya hidup yang masuk akal.

Orang-orang taunya Bali mahal. Padahal nggak juga hey!

Tiap kali ada yang tau gw tinggal di Bali, orang pasti bilang "Eh, hidup di Bali kan mahal banget!" Hmm... nggak juga sih. Jadi gw akan tulis harga-harga di Denpasar ya karena gw tinggal di Denpasar. Denpasar yang ibukota dan bukan tempat tujuan utama turis buat plesir. 

Gw sering keliling Bali tapi karena gw nggak tinggal di sana jadi gw nggak bisa bilang mahal murahnya. Tapi kalau untuk ukuran turis, harga di daerah utara dan timur bisa gw bilang lebih murah daripada Denpasar, Ubud, atau daerah pantai barat.

Oke, tulisan pertama ini gw akan bahas hal yang gw demen. MAKANAN. 

Gw secara personal lebih suka makanan Jawa daripada makanan Bali. Makanan Bali cenderung penuh rempah, rasanya kuat. Yaa setelah hampir dua tahun sih gw jadi terlatih dan udah bisa aja makan makanan Bali. Udah nemu yang enak-enak. 

Kenapa bisa gw bilang makanan di Bali murah-murah? Karena gw bisa lho sarapan nasi kuning harganya 10 ribu isi lengkap. Kalau mau lebih murah lagi ya makan nasi jinggo, yang nggak kalah enak hanya 5ribu. Seriusan. Pecel 10 ribu juga ada, enak, dan kenyang pula. Tipat cantok mulai 8ribu - 12 ribu (kalau pake tambahan telor dadar). Sate ayam, 10ribuan udah gila enaknya. 

Isi nasi jinggo

Gw dan H dua mingguan kemarin nyobain banyak tempat yang murah dan enak. Makan berdua, 2 nasi jinggo, 3 porsi sate, 3 teh botol, 2 kerupuk, abis 55 ribu. Ini karena H makannya selalu banyak macem lauknya ya apalagi kalau udah liat bakso dan sate nggak mungkin cuma pesen satu porsi. Nggak kayak kita yang penting nasinya banyak udah kenyang. 

Untuk makan sehari-hari, anggap lah paling kere, nggak mau masak, sekali makan nasi jinggo 5 ribuan 3 kali sehari, 15ribu doang sehari. Sebulan makan nasi jinggo 90 kali, cukup 450 ribu. Genepin 500 ribu lah ya buat beli sate 5 kali juga. 

Kalau mau masak ya sama aja harganya. Nggak ada harga sayuran, ikan, ayam yang begitu beda dari normalnya. Gw belanja dari sayurbox karena sering promo tak terduga dan biasanya gw belanja 100-200 ribu untuk dua minggu masak.

Mi ayam Solo, 8 ribu aja.

Nah, itu opsi makan murah. Enaknya lagi, Bali ini punya banyak pilihan untuk makanan internasional. Italian foods misal. Pizza yang rustica, besar, 55ribu aja. Enaknya nggak ketulungan. Bisa dimakan bertiga juga. Masalahnya, yang masak juga kebanyakan orang Itali sendiri. Otentik bener. Masih ada juga ya restoran Yunani, gw belum pernah coba sih. 

Tentu saja, ada banyaaakkk juga pilihan opsi makan mahal. Misal pesan coke di night club ya harganya minimal jadi 30ribu. Padahal di indomaret cuma 5000 doang 😂 Belum lagi kalau 2 bulan mau expired di Hardys, harganya bisa 2500 dua 😂

Tentu saja gw masih juga fine dinning. Bareng H ya, meski kadang juga bareng temen gw. Karena kalau sendirian juga males ngapain, mending juga beli lumpia di makan pinggir pantai udah paling enak dan cuma 5ribu aja. Akhir-akhir ini sih agenda gw sama temen gw ini masak-masak tiap sabtu dengan menggunakan apa yang tersisa di kulkas gw.

Jadi, kalau kalian ke Bali, nggak usah bingung cari makan murah. Warung di tempat wisata pun harganya normal. Bukan kebanyakan warung seperti di Malioboro 😉 Asal bukan yang jual sarung-sarung, baju-baju yaaa.

A little secret tho, most of the owners of the houses, guest houses, shops, and lands along the Sanur area are usually selling cheap foods in warung there. They're the owners 😆

Comments

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...