Skip to main content

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Jakarta oh Jakarta!

Kuningan

Nggak pernah tinggal di Jakarta, tapi Jakarta ini jadi kota yang gw nggak berharap banget buat datengin lagi dan lagi. Lucunya, dia jadi salah satu kota yang sering gw kunjungi demi satu hal penting entah dokumen, apapun itu. 

Dulu waktu gw kecil, pertama kali diajak ke Jakarta sama mami papi (kakek nenek gw) naik bus malam. Seneng dong, wah akhirnya gw ke Jakarta! Ibukota! Sampai di Jakarta juga ya seneng-seneng aja tinggal di rumah saudara yang gede, makanan enak-enak, diajak jalan-jalan. Sekitar 2 mingguan gw di sana. 

Rumahnya ada di Tebet Barat Dalam. Ah inget banget gw, rumah bangunan lama yang masih apik banget. Agak serem sih karena ya you know rumah tipe-tipe Belanda gitu, ada juga foto yang menurut gw terlalu magis yang ditempatkan di tiap sudut ruangan termasuk kamar yang gw buat tidur. Agak susah tidur sih gw waktu itu. 

Sebutek itu udaranya

Tapi gw seneng karena bisa pamer ke temen-temen, "EH aku udah ke Jakarta lho!!!" Namanya juga anak SD guys. Btw, berkali-kali ke Jakarta belum pernah ke Monas hey. Ga bisa pamer ke Monas.

Saat usia gw udah beranjak dewasa, kunjungan gw ke Jakarta lebih perkara tentang dokumen, visa, ujian, interview kerja (ga penting juga tapi kok bisa gw bela-belain dateng ya?), seminar (yg ini keren banget nih ketemu orang macem Dian Sastro, RK dan Menlu yang masih Bu Retno Marsudi), transit terbang tapi bermalam, jemput H, yang intinya bukan soal jalan-jalan untuk bener-bener menikmati kota, terlebih lagi untuk tinggal. 

Salah satu sudut di... gw lupa di mana

Nah, suatu malam sepulang dari seminar, gw berdua bareng temen gw jalan kaki karena gatau balik ke tempat kos harus gimana. Sebenernya kos ke hotelnya ga jauh banget, tapi jalan juga gempor. Waktu itu udah sekitar jam 10 malem, tapi kita laper akhirnya belok ke KFC. Kenapa ke KFC? Karena kami berdua agak trauma kemarinnya beli lalapan tapi nggak bisa dimakan. Yang bener-bener bikin mata melek adalah kondisi kos yang kami tempati. Itu sebenernya nebeng temen sih, tapi akhirnya kami sewa kamar sendiri untuk 2 malam karena kamar teman kami cuma cukup untuk satu orang, dua orangpun nafas aja susah. Itu lebih mirip bangunan terbengkalai yang yaudah lah kalo kamu mau tinggal sini yaudah sini. Bener-bener nggak layak jadi hunian, tapi penuh kamarnya. Kos temen gw waktu itu 600 ribu.

Kamar mandi yang yaaa gitu deh. Kecoak dan tikus dimana-mana, nggak kecil pula. The worse things you could imagine. Gw kira, "Ah ya mungkin karena gw terbiasa tinggal di rumah sodara gw yang mewah kali. Lain kali coba lah, bisa aja beda" Oh wow momen lain yang bikin gw benci banget adalah waktu gw jalan di mal, gw jalan ditabrak dong sama orang, bukan dia yang minta maaf tapi gw 😓 Ga ada maaf, ga ada apa-apa, malah dilirik sinis gitu. Like, OMG! This is crazy!

Oh ya lupa, bau gotnya hmmm gw ga bisa deskripsikan ini gimana bisa sebangsat ini.

Akhir-akhir ini gw sering terbang ke Jakarta. Ya nggak sebulan 3 kali juga, tapi terbilang cukup sering dalam kurun waktu 2 tahun belakangan ini (dibandingkan tahun-tahun sebelumnya). MAN! Udara bener-bener kotor banget ya? Di bandara aja belum terbang kok bisa-bisanya kabut itu tebel banget. Awal ngeliat seneng dong, gw kira kabut dingin beneran. Eh tapi kok gerah, ah ternyata udaranya sekotor itu. Tentu saja belakangan ini malah lebih buruk lagi kualitas udaranya. Begitu pesawat take off, baru beberapa detik yang di bawah udah nggak keliatan karena tertutup kabut 😖

Sudut baca di salah satu MRT stop

Pengalaman lain yang bikin gw geleng kepala; gw dan temen gw ke Kota Tua, cari tempat buat solat. Karena nggak liat masjid, tapi liat ada tempat yang diberi tanda "musola". Masuklah kita berdua. Begitu masuk, engap banget yaallah 😑 Nggak bisa nafas, panassss banget, airnya panas, banyak semut, kaki gw gatel banget di karpetnya. Nggak ada enaknya solat langsung buru-buru keluar. Itu pertama kalinya gw solat diburu keadaan. Biasanya tiap kali solat di tempat lain, selalu adem meskipun bukan masjid atau musola yang bagus.

Ya gw tau ini karena gw nggak tinggal dan hidup di Jakarta jadi gw gatau segimana menariknya ibukota bagi residen. Tiap kali gw dateng ke suatu tempat, seburuk apapun itu gw selalu bisa liat bagusnya. Gw belum nemu sisi itu buat Jakarta. Sama sekali. Ya mungkin suatu saat nanti, ntah kapan. Mungkin kalo gw udah nemu makanan-makanan yang enak kali ya 😎

Oh tuhan, semoga gw nggak akan pernah tinggal di Jakarta. Gw takutnya kalo gw terlalu benci biasanya malah dikasi tinggal. Satu hal yang selalu gw ucapin tiap kali pesawat mendarat di CGK, gw tarik nafas dalam-dalam, liat ke jendela dan berujar "Halo Jakarta, it's me, again!" Begitu juga ketika meninggalkan Jakarta, "Bye Jakarta, see you later!"

And hey! Salut yang mendalam bagi orang yang tinggal di Jakarta, untuk yg memilihnya maupun tidak punya pilihan 😉

Comments

  1. wahahaha mb pris...aku paham tuh sholat di musholanya area kotu kota tua...hihi...ya begitu deh hahhahaha

    jakarta, aku sempat tinggal di sana kurleb 4 tahun emejingly bisa...walau ya...bener bener harus beradaptasi dengan harga makanannya yang mahal hahahha...setelah di tangerang ya kadang ku kangen juga pengen main ke jakarta hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo berkunjung okelah yaaa kan ga tinggal di situ ya. aku juga kadang masih sering kangen Jakarta ga ada angin ga ada badai tetiba aja kangen. Tapi kalo udah di sana rasanya nyebelin juga apalagi kalo pas nggak hoki dan ketemu orang yg ga asik gitu hahahah

      mungkin itu juga kali ya pesona Jakarta :)

      Delete
  2. Sy akrab dengan Jakarta 2010-2019, ya begitulah Jakarta sesuai dan cocok.
    Dulu sy juga gak berniat, eh malah akhirnya harus merasakan kerasnya ibukota selama ini, walau akhirnya aku bs meninggalkan semuanya beserta kenangannya. Bye.

    Itu gedung yg putih² kayanya kalau gak di S.Parman, setelah Mall TA, itu ada bangunan mirip kaya gitu.
    Kalau gak ada lagi di Jaksel, Antasari itu juga kayanya ada bangunan mirip² seperti itu. Hanya mastikannya itu dimana, ya lupa² inget.

    Satu hal yg buat sy kangen Jakarta adalah moda transportasinya yg modern, ya Transj yg terus berbenah, MRT, LRT, KRL yang walaupun sering berjubel, tp itu yg tidak dpunya kota² lain di Indonesia.

    Ingin balik lagi? Ya sesekali oke, bwt stay rasanya tidak lagi deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. WOW 9 tahun di Jakarta? :O salut!!!
      Kyaknya emang love and hate-nya Jakarta ya. Kalau ditinggali itu menyedihkan, tapi kalau lagi ga di situ juga dikangenin haha.

      Tapi bener sih yang bikin kangen ini kota yang makin berbenah jadi mirip kayak di luar negeri kemajuannya. Nggak jauh sama metropolitan luar negeri, udah ada MRT, kereta bandaranya juga oke banget udah.

      Itu kayaknya si gedung putih malem itu waktu itu berhenti di metro sekitar pacific place, trus jalan dikit. udah lupa soalnya waktu itu jalannya cari makan saking lapernya haha! kayaknya sih nggak jauh2 banget dari Kuningan situ.

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...