Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

Aturan Berbagi Kontak Personal


Pernah nggak tiba-tiba dikontak orang, ntah WA atau telpon tiba-tiba dari nomer yang nggak dikenal? Apalagi kalau yang tiba-tiba bilang "Lupa ya sama aku?" 

Gw cenderung nggak ganti-ganti nomer hanya karena harga paketan A lebih murah daripada yang B. Nomor gw dari SMA sampai kuliah sama satu nomer. Lalu Indosat jadi super lemot akhirnya ganti ke Telkomsel sampai sekarang tetap nomer yang sama. Gw aja nggak bagi nomer WA gw waktu kerja di Surabaya karena gw males kalo tiba-tiba mereka hubungi di akhir pekan 😂 Gw cuma bagi ID BBM gw tapi BBM juga nggak pernah gw buka. Hanya beberapa orang di kantor yang tau nomer gw, hingga menjelang gw resign mereka bikin grup WA yang tidak bisa gw hindari 😅 

Gw selalu membiasakan diri untuk nanya ke orang yang kontaknya dimintai dari gw. Kenapa? Ya basic manner lah. Selain itu juga gw ga suka kalau tiba-tiba orang kontak gw, apalagi waktu ditanya dapet kontak gw dari mana jawabnya "ADA DEH" Oh plis! I am not that young anymore for another Ada Deh answer. 😒

Kenapa harus nanya? Ya siapa tau tuh orang lagi menghindari orang yang nanya kontak tersebut. Ya nggak? Bayangin kalau kita lagi hindari seseorang (dg alasan apapun), ehh ternyata dia dapet kontak dari kenalan kita yang lain. Amsyong lah. Bisa aja kita emang membatasi orang-orang yang bisa kontak kita secara langsung. 

Bagi gw nomer HP adalah kontak paling krusial karena yang paling nempel di HP. Kalau sosmed atau email kan nggak selalu ada di HP kita aplikasinya, atau kita jarang ada di situ. Tapi kalau nomer telpon, ini krusial banget. 

Juga ketika kontak orang baru, jangan tiba-tiba nelpon kenapa sih 😂 Orang macem gw yang jarang banget nerima telpon sebelum jam 10 pagi dan setelah jam 9 malam kecuali emergency dan dari inner circle, sudah bisa dipastikan nggak akan nerima telpon dari nomer tak dikenal (kecuali kalau bener-bener penting biasanya kirim pesan dulu konfirmasi boleh gaknya nelpon). Coba kirim pesan dulu bilang ini siapa, dapet nomer dari siapa, ada keperluan apa, apakah penting banget sampai harus nelpon atau cuma menyambung tali silaturahmi aja yang bisa ditunda untuk dibalas ketika longgar. 

Beberapa orang yang beneran menghargai privasi orang lain selalu nanya, "Eh pengen ngobrol nih, nggak penting sih, catch up aja, ada waktu longgar kapan? Aku pengen nelpon, udah lama nggak ngobrol kita" Itu biasanya temen yang udah kenal gw banget. Tentunya sebisa mungkin gw bikin jadwal buat mereka karena kalau ngobrol nggak mungkin semenit dua menit. Ini macem hang out tapi via telpon. Bisa dipastikan akan berjam-jam. 

Oh dan lagi, gw nggak akan berbagi nomer telpon gw ke stranger yang baru gw kenal dengan alasan "Biar gampang aja chat nya atau ngobrolnya". Gw hanya bagi kontak personal gw ke orang yang udah gw kenal gimana karakter orang tersebut.

Telpon yang pasti selalu gw angkat jam berapapun cuma telpon suami gw, orangtua gw dan mertua gw. Selebihnya, bisa nunggu. Ada sih satu sahabat gw yang nelponnya gatau aturan, tapi dia juga tau kalau nggak diangkat berarti lagi gw lagi sibuk dan pasti gw telpon balik kalau udah longgar. Karena gw juga gitu ke dia 😂

Kalian gimana, suka nanya dulu nggak sebelum berbagi kontak orang?

Comments

  1. Iya sama Mbak, kalau masalah kontak HP saya juga males kalau terlalu nyebar...
    Jadi guru pun nomer WA-nya tak pisah sama nomer utama, soalnya bakalan nyimpen banyak nomer orangtua siswa tiap tahun..

    kadang kalau WA diluar jam kerja juga nggak tak buka-buka :-D

    Indosat ternyata masih lemot juga ya, nomerku juga dulu indosat.. dan pindah telkomsel juga karena lemot

    btw, walaupun nomer HP-nya bener2 dijaga banget biar nggak nyebar tapi tetep dapet sms abal-abal dari PT Shopee Indonesia sama koperasi yang pada suka nawarin pinjaman nggak Mbak? :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh iya kalau emang harus nyimpen nomer orang banyak sih emang harus dipisah nomer kerja sama personal ya dan bener tuh kalau di luar jam kerja ya gausah dibuka haha! Kerja gak 24 jam juga :D

      Nggak tau sih kalo indosat sekarang. Kayaknya udah nggak selemot dulu ya, soale banyak yg lebih lemot lainnya hahahaha!

      SMS abal2? Ya tentu! Kayaknya kalo dijumlah udah jadi milyarder sih aku, wong tiap sms kasih duit 100juta juga, trus yg lainnya nawarin pinjaman online, lainnya minta dikirimin duit. Apa gak kayak bank kita ini jadinya 🤪

      Delete
  2. ehm kalau saya sih ya enggak se menjaga gitu
    memang saya punya satu nomor dari jaman sma
    cuman karena saya kerjanya jadi marketing jadi nomor hp saya udah kayak kacang goreng dan sering dihubungi orang2

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh iya kalau marketing mau ga mau ya jadinya. Itu nomernya gak dipisah gitu mas? Yg personal sendiri, yg kerja sendiri?

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...