Skip to main content

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Cerita Karantina di Hotel

Cerita karantina selanjutnya 2 kali di hotel. Kali ini, semuanya berjalan lebih terkoordinir. List hotel karantina bisa dilihat di sini. Jadi nggak ada lagi drama nggak diladenin karena ina inu. Tinggal pilih hotel, hubungi hotel via WA atau email, kirim dokumen yang diperlukan, lalu kita dapat QR code yang nantinya ditunjukkan ke pihak bandara. 

Karantina pertama kali di hotel gw bulan September kalau nggak Oktober 2021 dan bulan Januari 2022. Gw pesen di dua hotel berbeda. Karantina di hotel pertama dapet rejeki cuma 3 hari, jadi biaya yang dikeluarkan juga nggak sebanyak kemaren yang 7 hari. 

dipakein gelang rumah sakit, dilepas pas check out.

Nah, alurnya secara detail ada yang berubah sedikit tapi secara garis besar masih sama. Begitu datang, urus dokumen ini itu, lalu kita di PCR di lokasi. PCR ini hasilnya didapat dalam waktu 1 dan 2 jam karena ada dua lab yang berbeda. Waktu pertama kali gw karantina, gw harus nunggu hasil di bandara sebelum diangkut ke hotel. Tapi karantina kedua gw langsung diangkut ke hotel. Kata pihak hotel, "Ya kalau ibu tdk ada telpon atau kabar dari pihak hotel artinya tes ibu negatif. Kalau positif ya ibu harus karantina, dengan ambulan sendiri seharga 900ribu. Bayar sendiri." Ini buat hotel yang katanya di luar wilayah Jakarta. Kalo di dalem gw nggak tau ya. 

Lah setelah dijemput, dianter ke hotel, udahlah mulai sudah kita karantina. Karantina ini paketnya sama, makan 3x sehari, laundry 5pc sehari, 2x tes PCR, transport dari bandara ke hotel (dan sebaliknya kalau hotel dekat bandara, kalau jauh nggak ada). Percayalah, makanannya ENAK BANGET. Padahal di hotel yang beda ya, tapi kateringnya beneran enak banget. Suka aja gw mereka bener-bener serius. 

Isi makanannya pasti makanan inti yang terdiri dari 2 menu utama (misal ayam dan daging, ikan dan ayam, ayam dan daging, seafood dan daging, dll), nasi, buah atau makanan penutup, dan minuman seperti jus atau teh. Isinya nggak kaleng-kaleng. Banyak banget. Kalau di wisma satu menu aja cukup, kalau di hotel 2 menu utama tiap jam makan. 

Pasti kenyang. Nggak mungkin laper.

Lalu kamar tidak dibersihkan, tapi ada juga yang dibersihkan. Tergantung hotel sih ini. Nah bentukan hotel beda-beda ya. Ada yang nggak ada jendela sama sekali, ada yang pakai jendela tapi nggak bisa dibuka. Ada yang pake balkon. Jadi sesuaikan aja lah dengan kebutuhan. Yang jelas dikarantina 7 hari tanpa udara segar itu nggak enak sih. 

Nggak boleh dijenguk (YAIYALAH), nggak boleh order makanan atau barang online juga ya via ojol, nggak boleh ngapa-ngapain kalau dari luar pokoknya. Jadi pastikan pas karantina udah bawa barang yang diperlukan buat karantina. 

Beda dari wisma atlet, kita masih bisa keluar kamar jalan-jalan singkat, cari udara seger lah ya, tapi di hotel nggak boleh keluar kamar. Keluar kamar boleh ketika tes PCR sehari sebelum check out. Ini pun juga sama. Kalau negatif nggak bakal dikasih tau hasilnya. Jadi siap-siap aja jam 9 pagi buat telpon hotel buat check out. Karena hasil PCR ada di hotel maksimal jam 9 pagi. Hasil PCR bisa saja keluar jam 6 sore sebelumnya, maksimal 9 pagi pas check out. 

Waktu di hotel pertama kali, karena gw nggak tau, akhirnya gw pesen pesawat jam 9 pagi abis nelpon hotel. Karena emang nggak dikasih tau sama sekali. Tapi di hotel yang kedua kemaren gw nggak ngerasa apa-apa, badan gw baik-baik aja, jadi setelah PCR langsung beli tiket pesawat. 

Bagi gw, lebih membosankan karantina di hotel karena emang di dalem kamar aja. Gw ini orang rumahan tapi karena dikekep gitu nggak dapet udara seger rasanya kek meledak. Tapi ya gw kerja juga sih, jadi yaaa abis kerja nonton netflix heheeheee. Abis 3 drakor gw lol. Makan juga tepat waktu, jam 7 pagi, 12 siang, 6 sore LOL.

Tapi ini pengalaman di Jakarta ya. Kalau hotel di Bali gw belum pernah. Mungkin udah mulai karena pintu Indonesia udah dibuka buat orang asing. Kita tunggu aja. 

Comments

Popular posts from this blog

Write Down Your Dreams, They Said.

Moscow Yes, all things I have and I do right now is all the things that I have written down on papers, during my sleeps, in my consciousness, in my visions. So let's do that again here.  I have another dream that I really think of. It's the thing I want to do when I have so much money, or enough money, or when money doesn't matter anymore, or who knows!  I wanna build a school for kids who can't afford to go to school. I want them to pay nothing, and I want them to learn the basic things like how to respect others, how to tell people their ideas/opinions, familiarize them with being kind, how to think logically, how to solve problems, etc. All the basic survival things in life.  I think my passion is always in education, but I don't always like to follow the old-school rules. There are so many important things we don't learn at school that I think should be taught there. Once we graduate from school, we usually don't know how to navigate life. Who taught you...

Jumat ceria

Hari ini memang bukan hari jumat, tapi cuman mau bilang aja sih kalo hari yang paling aku tunggu-tunggu itu hari jumat. Why?   Karena jumat itu selalu ceria, kalopun ada meeting besar pasti di hari jumat dan banyak cemilan, orang-orang pada berangkat sholat jumat, yang nasrani juga mengikuti misa di kantor, bisa pake baju bebas dan bebas berekspresi sepuas-puasnya, dan..... bisa video call sepuasnyaaaaaa kapanpun karena dia libur kerja 😍😍 gambarnya lucu 😁  taken from internet

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...