Skip to main content

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...

Setelah Schengen Visa Ditolak Jerman

Bentheim

Gw tau Jerman tuh emang meticulous banget, tapi gw nggak sangka bakal se-meticulous itu. Kira-kira bulan Maret gw apply Schengen via Jerman. Kenapa via Jerman? Karena Belanda nggak ada slot heheheee.

Rencana perginya bulan April kalau nggak salah waktu itu. Karena suami ada libur tapi cuma pendek banget, dan dia pengen banget pulang ke sana, yaudah lah coba aja. Dapet antrian, mana bayarnya 700ribu pula 😅 lalu pergilah gw submit semua dokumen gw. 

Gw bukan yang pertama kali mengajukan Schengen, jadi gw udah "tau" harus submit apa aja. Karena sebagai orang yang menikah dengan warga EU, kami berhak untuk tidak menunjukkan buku tabungan (yg penting tabungan pasangan yang EU yg ditampilkan), dll. Dengan ina inu, eh ternyata diminta surat kerja lah, kalau freelancer harus kasih tau bukti kerjaan juga. Gw rasa ribet ya karena nggak formal kerjanya, jadi ya udah gw tulis ibu rumah tangga. Itu juga masih harus bikin surat pernyataan siapa yg membiayai biaya hidup gw kalau gw ibu rumah tangga. Ya suami gw dong, masa suami tetangga sih.

Singkat cerita, udah semua dokumen gw berusaha lengkapi dengan terseok-seok mencari print fotokopi buka sehari setelah Nyepi, dan juga tidak ada tempat foto paspor yang decent. Gw tanya prosesnya berapa hari, ternyata 21 hari. Lama juga ya, dan itu termasuk mepet juga dari tanggal gw rencana berangkat cuma 25 hari. Nekad emang. 

Nah setelah 21 hari kok nggak ada kabar sama sekali. 2 bulan juga ga ada kabar. Tentu saja rencana berangkat jadi gagal. Tapi yaudah lah siapa tau bisa dipake buat summer visanya. Ternyata, kedutaan udah email gw minta submit kekurangan dokumen yaitu foto yang betul. YAHH. Itu juga entah kenapa emailnya kefilter nggak masuk inbox. Yasudah.

Ada satu dokumen yang mereka minta, yaitu sponsor keluarga atau teman yang tinggal di Jerman. Karena gw nggak punya yaudah gw kasih alasan ke mereka kenapa gw nggak bisa lampirin hal tersebut. 

Setelah gw kirim foto dan dokumen pelengkap revisi termasuk itinerary terbaru, 3 hari kemudian paspor gw dikirim. Nggak deg-deg an gw. Pasrah. Begitu buka amplop "Lho kok ada surat full Bahasa Jerman? Lho kok ndak ada visanya?" Bukannya nangis malah ngakak karena nggak dapet visa. 

Iya gw nggak dapet visa via Jerman dengan alasan "Kedatangannya tidak jelas" 😂 Curiga gw ada di itinerary yang gw kasih ke mereka. Karena versi revisi singkat, gw cuma kasih detail yang di Jerman dan negara atas aja. Bagian bawah mendekati akhir trip gw cuma tulis "Meeting some friends, and strolling around the old city and enjoy the sightseeing." Sampai sekarang kalau gw inget lagi, masih ngakak gw.

Lalu setelah visa ditolak, gw langsung bikin appointment via Belanda yang kebetulan kok ya ada slot kosong di bulan depannya, pas sebulan setelah paspor gw balik dengan penolakan. Semua dokumen gw submit dan 3 minggu kemudian disetujui. Schengen sekarang lama juga prosesnya bisa sampai 3 minggu. Padahal sebelum pandemi bisa 5 hari selesai.

Diepenheim

Sebenernya setelah ditolak, kita berhak mengajukan banding ke kedutaan sambil kasih alasan yang jelas kenapa ini tidak seharusnya ditolak. Gw nggak ngajuin banding karena gw kira yaaaaa kalau emang itinerary gw yang kurang detail yaudah sih emang salah gw. Kecuali kalau alasannya dokumen gw palsu misal, yang mana gw bisa ngamuk kalau dokumen gw dibilang palsu hoho!

Jadi gw pikir yaudahlah pengalaman apply schengen via Jerman sekali aja lah ya. Untung visanya gratis. Mending juga bayar penuh deh via Belanda tapi rate persetujuannya sangat tinggi. 

Jadi catat ya, kalau mengajukan visa via Jerman, TELITI banget dokumen apa yang diminta, be as meticulous as you can be. Mereka mau kok menerima alasan kenapa kalian nggak bisa menyediakan dokumen yang diminta. Asal ya itu tadi, jelas dan beralasan. 

Tapi buat gw mah, I'll stick with The Netherlands aja deh meski harus bayar penuh.

Comments

  1. Ternyata Jerman seribet itu ya Mbak haha ... Butuh waktu yang lumayan juga sampe berminggu-minggu. Itu kalau pas misal rencananya penting banget dan gagal disetujui pasti stresss jadinya😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas sayangnya emang ada kedutaan yg seteliti itu, jadi nggak bisa asal juga. Apalagi sbg WNI yaaaaa yang masih nggak punya privilege buat asal lompat negara cuma pake paspor aja. Sedih banget T_T

      Delete

Post a Comment

Share your thoughts with me here

Popular posts from this blog

Dapet Visa UAE (Dubai) Gampang Banget

Dubai creek Beberapa waktu yang lalu, kita pusing berat karena H dapet libur kali ini cuman 10 hari. 10 hari dari yang biasanya 14 hari. Akhrinya diputuskan untuk tetap mengambil libur tapi nggak ke Indonesia.  Ternyata, beberapa hari kemudian, dia bilang, kalau liburnya malah jadi 7-8 hari aja. Mau ga mau saya yang harus kesana. Maksudnya terbang mendekatinya. Udah milih-milih negara mana yang harganya rasional, yang ga banyak makan waktu buat terbangnya H, dan tentunya ga ribet urus visa buat pemegang paspor hijau yang ga sesakti paspornya H.  Btw warna paspor Indonesia jadi biru ya sekarang?? Pilihan jatuh ke Dubai. Pemegang paspor hijau harus bikin visa, ya pusing lagi deh cara bikin visa Dubai nih gimana. Apa iya sesusah bikin visa schengen, visa US, visa lainnya. dari persyaratan sih standar ya, termasuk  record  bank account selama 3 bulan. Emang nggak pernah bikin visa Dubai sebelumnya ya, apalagi H yang paspornya super sakti kemana-mana (hampir) ga perlu vis...

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Perpanjang ITAS (Spouse/Dependant visa) Via Online

Terasa seperti ini, Gunung Baturnya ada tapi nggak keliatan. Sistemnya ada, tapi masih berkabut. Katanya sih berlaku sejak tanggal 17 Desember 2024, bersamaan dengan semua perubahan seperti paspor dan biayanya.  Karena harus perpanjang ITAS di akhir tahun, gw sudah kontak mereka dan bilang "Oh bisa extend via website." Di websitenya agak membingungkan buat pemula karena ada beberapa bagian. Bagian yang paling mentereng adalah bagian APPLY , yang mana ini harus digunakan untuk orang yang belum pernah apply ITAS . Sejenis untuk mendapatkan TELEX visa dulu yang nantinya dikonversi ke ITAS.  Perlu dicatat ini adalah ITAS dengan pasangan Indonesia sebagai sponsor ya. Tentunya perlu penjamin yang apply VITAS dll sebelum ke ITAS. Apply sebagai penjamin bisa di website yang sama. Tapi kalau apply sendiri bisa dengan menggunakan "Personal". Setelah masuk ke website imigrasi dengan menggunakan ID Penjamin, bagian HOME akan tampil beberapa hal. Nah, bagian Extend ITAS tuh a...