Skip to main content

Book: The Midnight Library

It is one of the books that blown my mind. It's very well written and would probably relate with a lot of people who are in their journey to find themselves.  So many people are talking about it but I did not buy it until a few months ago where I read the preview on the first pages. Easy for me to see if I want to buy the book or not. When the first pages hook me right away, I don't need to think twice. This book is one of them.  This contains spoiler of course.  Nora, the main character, like many of us, fall into depression and decided to kill herself. But she's not dead right away. She went into a kind of limbo between life and death. In that library she met a librarian, this librarian is a kind of a guide. Our guide that probably tasked when we were born.    The librarian shows her lives that she could have had if she wants to. She is so depressed and thinks that no life will makes her happy enough to live it. I can totally understand her state. I was there....

Urus Pindah Domisili ke Denpasar - Bali

Balinese is a lot of thing, but one thing for sure that they work efficiently when it is related to the documents. 

Gw selalu kasih tepuk tangan meriah kalau urus-urus dokumen di Bali tuh serba cepet banget. Di Denpasar ya terutama karena gw tinggal di sini. Nggak tau lagi kalau di daerah lain. Ini testimoni gw yang tiap tahun harus urus dokumen visa suami, tiap tahun harus ke Dukcapil, Polres, wira-wiri di desa urus printilan. 

Akhirnya tahun ini gw putuskan untuk pindah domisili ke Bali. Yeay. 

Bukan tanpa alasan, tapi karena untuk menjamin KITAP, gw harus domisili Bali. Suami gw udah terdaftar di Imigrasi Bali. Jadi daripada gw harus pindahin dia ke domisili asal gw, yang mana gw udah nggak tinggal di sana hampir 20 tahun, ya lebih baik gw yang pindah. 

Ternyata, pindah KTP tuh gampang banget ya. Gw kira gw harus pulang dulu ke domisili untuk cabut berkas. Setelah tanya langsung ke domisili asal gw (Pake WA dan jawabnya nunggu lama banget), mereka bilang untuk urus surat SKPWNI (Surat Keterangan Pindah WNI) bisa dibantu oleh domisili setempat secara online. Jadi nggak perlu datang secara fisik ke domisili asal untuk cabut berkas.

1. Urus SKPWNI ke Dukcapil setempat.

Syaratnya hanya mengisi formulir yang disediakan, surat keterangan pemilik rumah kalau kita numpang alamat rumah (misal rumah sewa), fotokopi KK dan KTP. Udah itu aja. Waktu gw tanya berapa lama jadinya, mereka bilang "tergantung domisili asalnya lama atau nggak urusnya". Punya gw selesai dalam waktu 5 hari. Tapi baru gw ambil 2 minggu kemudian. 

Kebetulan kodepos gw salah (salah mereka yang input), gw urus langsung ke desa dan 5 menit jadi tuh revisi SKPWNI nya.

2. Urus permintaan KK dan KTP baru. 

Setelah SKPWNI jadi, step selanjutnya adalah submit dokumen untuk minta KK dan KTP baru. Untuk submit permintaan ini, Kota Denpasar pakai website TARINGDUKCAPIL. Sungguhan ini website adalah website ajaib menurut gw. Gw udah pake ini untuk urus dokumen suami gw dan beneran praktis banget. Nggak nunggu lama, verifikasi dokumen kalau ada yang salah langsung masuk email. Setelah revisi, dapet persetujuannya juga kurang dari 24 jam. 

Untuk urus ini, dokumen yang diperlukan adalah SKPWNI, fotokopi KK lama, surat keterangan pemilik rumah, formulir F1-02 dan F1-06. Udah itu aja. 


3. Ambil KK dan KTP baru. 

Setelah disetujui permintaannya, kita datang ke kantor Dispenduk membawa dokumen persetujuan yang selembar itu untuk dicetakkan KK terbaru. Tunggu antrian sebentar (kalau di Denpasar antrian selalu nggak lama), serahkan dokumen ke petugas lalu KK dicetakkan. Nah setelah KK dicetak, ternyata udah bisa langsung cetak KTP di meja sebelah. 

KTP lama digunting dan kita bisa dapet KTP baru dalam waktu 5 menit. Nggak ada cerita blanko kosong wkwkw. Abis cetak gw tanya apa bisa ganti foto, eh katanya bisa. Tapi udah terlanjur kecetak dulu. Yaudah, kapan-kapan aja kalau KTP gw rusak bisa sekalian ganti foto. 

Tentu saja, semua hal ini selesai dalam waktu kurang dari 2 minggu (kalau ditotal tanpa ambil SKPWNI telat). Tapi ini di Denpasar ya. Di kota lain bisa jadi lama atau lebih cepat. Tetep tergantung cara kerja Dukcapil setempat.

Kalau aja ya semua hal bisa praktis dan efisien seperti ini. Bayangin, bakal semudah apa hidup kita heheehee

I am officially, administratively registered as Warga Bali 😎

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Bikin (Free) Schengen Visa di VFS Swiss

I know this is so normal but anyway I like to compare the experiences because people might have different cases and because I have nothing to lose so... here's my experience for applying Schengen Visa via Swiss (VFS). Kenapa nggak via Belanda? Karena rencana kita berkunjung lamanya ke Geneve - Swiss (ada urusan kerjaan suami gw) dan kami belum tau akan ke Belanda apa nggak saat itu (nggak jadi sih soalnya mepet banget).  Seperti yang sudah sering dibahas orang lain perihal syarat dan ketentuan apply Schengen visa, gw nggak akan nulis itu ya. Udah ada di website VFS, lengkap. Gw cuma tambahin dikit-dikit aja infonya yang mungkin sama seperti kasus yang baca kalo emang kebetulan sama sih 😂 "Ok jadi total pembayarannya 280 ribu rupiah ya" "HAH?? Cuma 200an mbak??? Visanya gratis???" "Suaminya masih WN Belanda kan mbak?" "Iya" "Oiya itu gratis, bisa pake visa tipe C. Jadi cuma bayar biaya admin aja" ...

Not A Robot

  There are so many things I did recently. It was all started since February. Not to complain about this, I just want to write it to release the stress. Because I know every choices has its own risks. Started from January, I commits to work on another blog of mine. Joining with another friend, we are committed to post at least one writing every week with different theme each week. This is still under construction *ahem, ini bukan bangunan* to make it good to read at. I will publish it here once it is ready to be published. We both are trying to be consistent. So far, I have been consistent and always post one every week. After decided to get married, I realize that it won't be that easy. No matter what, marrying someone never be easy. About the preparation and this and that. To be honest, I will not having a big feast for that. I will invite my close friends and family, although I still have to respect what my parents want to invite the neighbors (one block neighbors are tota...

[Book] Dunia Cecilia

'apakah kalian membicarakan hal semacam itu di surga?' 'tapi kami berusaha tidak membicarakannya dekat-dekat Tuhan. ia sangat sensitif terhadap kritik' Yap, sepenggal dialog antara Cecilia dan malaikat Ariel. Saya mengenal Jostein Gaarder sejak kuliah. Ehhhh 'mengenal' dalam artian kenal bukunya ya, kalo bisa kenal pribadi mah bisa seneng jingkrak-jingkrak hehehe. Jadi karena teman saya mendapat tugas kuliah membaca satu novel filsafat berjudul Dunia Sophie, saya jadi sedikit mengetahui si bapak Gaarder ini. Enak ya tugasnya anak sastra baca novel, tugas anak matematika ya baca sih, tapi pembuktian kalkulus -_- Dunia Cecilia ini buku pertama Jostein Gaarder yang saya baca, karena buku Dunia Shopie sangatlah berat berdasar review teman saya. Saya sih nggak perlu baca buku itu karena teman saya sudah benar-benar mahir bercerita. Jadilah saya sudah paham bener cerita Dunia Sophie tanpa membacanya. Novel ini atas rekomendasi teman saya, dia bilang kala...